Monday, 26 September 2011

Cornelis Datang, Jalan di Singkawang Diblokir

Gubernur Kalbar, Cornelis akan menghadiri halal bihalal di Masjid Raya Singkawang Selasa, malam ini. Sejak siang, beberapa ruas jalan diblokir seperti Jl Merdeka dan Jalan Masjid.

Beberapa pengendara, terutama dari Kelurahan Sekip Lama pun terpaksa mengambil jalur lain, karena kedua jalan yang menghubungkan Jl Merdeka dengan Diponegoro itu tidak bisa dilewati.

Halal bihalal yang menghadirkan penceramah dari STAIN Kota Pontianak, Wajidi itu akan dilaksanakan di panggung di depan Masjid Raya Singkawang.

Para pekerja sudah sibuk membangun dan menghiasai panggung tersebut sejak pagi tadi. Alhasil, arus lalu lintas yang memang sedang ramai pun menjadi agak macer.

Beberapa Polantas dari Polsek Singkawang pun bersusah payah memasang papan pemblokiran dan mengatur arus lalu lintas agar tidak macet

Salah seorang warga Kelurahan, Anto bertanya mengapa jalan tersebut diblokir. "Kok diblokir, ini kan jalan sentral. Ini tentunya menggangu arus lalu lintas," keluhnya.(*)

Korban Laka Lirang Bernama Pamis M Isa

SINGKAWANG. Pria yang tewas karena kecelakaan di Jl Gunung Besi, Lirang, Kelurahan Sedau tadi pagi bernama Pamis Muhammad Isa,53.

Penumpang Avanza warna hitam bernopol KB 1757 HW itu merupakan ayah dari sopirnya, Sariyanto,21. Mereka merupakan warga Jl Nagor Simpang Tiga, RT 11/RW5, Sengkubang, Mempawah Hilir, Kabupaten Pontianak.

Pamis yang tewas di tempat karena terpental dan terlindas truk bernopol KB 9763 AM, langsung di bawa ke RSUD Abdul Aziz.

Di Kamar Mayat RS milik pemerintah itu, mayatnya langsung dibersihkan, luka di bagian kepala dan tangannya dijahit Direktur RSUD, Carlos Djafara.

"Ketika saya memandikannya, tengkorak kepalanya terasa remuk dan tangan kanan tangannya patah," terang Carlos.

Saat ini jenazah Pamis masih di Kamar Mayat RSUD, sebelum diambil keluarganya yang langsung meluncur dari Sengkubang setelah mendapat kabar duka tersebut.(*)

Kepala Pria Paruh Baya Remuk Dilindas Truk

SINGKAWANG. Mobil Avanza warna hitam bernomor polisi (nopol) KB 1757 HW hancur setelah bertabrakan dengan truk bernopol KB 9763 AM di simpang Jl Gunung Besi Lirang, Kelurahan Sedau, Selasa (27/9) sekitar pukul 05.30.

Avanza yang membawa 8 keranjang langsat dari arah Kota Pontianak. Sedangkan truk tanpa muatan dari arah Kota Singkawang. Keduanya berkecepatan tinggi ketika hari masih gelap dan gerimis.

Penumpang Avanza tewas di tempat, setelah terpental keluar dan tergilas truk. Kepalanya remuk dan tangan kanannya patah.

Sedangkan sopir Avanza yg juga anak korban, Suryanto patah di lengan kiri dan dilarikan ke IGD RSUD Abdul Aziz untuk mendapatkan perawatan.

Sementara sopir truk tidak diketahui rimbanya usai kecelakaan maut itu. Diduga takut diamuk massa.

"Ketika saya keluar dari rumah karena mendengar suara yang menggelegar dari tabrakan itu,saya melihat seorang laki-laki masih di bawah truk," kata A Fong, warga di dekat tempat kejadian.(*)

Ditipu Mentah-mentah Selama 2 Tahun

SINGKAWANG. Seorang warga Kecamatan Singkawang Tengah, namanya dirahasiakan, menemui Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kota Singkawang dan mengaku telah menyetor uang selama dua tahun agar bisa jebol menjadi PNS.

Kepala BKD Kota Singkawang, Sofyan Fachri mengatakan, gadis itu mengaku telah menhabiskan uang sekitar Rp20 juta terhitung sejak dua tahun lalu.

"Dia menyerahkan uang kepada seorang ibu yang mengaku bisa meluluskan seseorang menjadi PNS," kata Sofyan tadi siang.

Sofyan menjelaskan, kalau gadis itu telah menjadi korban penipuan. "Tidak ada prosedur penerimaan PNS sampai mengeluarkan sejumlah uang dan memastikan bisa diterima," tegasnya.

Prosedur, kata dia, KemenPAN menetapkan formasi, BKD mengusulkan dan mengumumkan penerimaan serta melaksanakan tes, dikoreksi dan diserahkan ke BKN. "Tidak ada terima langsung diangkat," ujar Sofyan.(*)

50 Tertipu Calo PNS

SINGKAWANG. Sekitar 50 warga Kota Singkawang ditipu calo PNS. Masing-masing kehilangan puluhan juta rupiah. Diduga pelakunya merupakan sindikat.

"Pelakunya merupakan sekelompok orang, tetapi penghubungnya hanya satu orang. Orang di belakangnya tidak diketahui," kata Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kota Singkawang, SofyanFachri, Senin.

Sofyan memastikan BKD Kota Singkawang tidak pernah menggunakan penghubung dalam perekrutan CPNS. "Kita menjalan prosedur yang berlaku," jelasnya.

Olehkarenanya, dia menyarankan warga yang merasa tertipu untuk melaporkan pelakunya ke aparat kepolisian, karena BKD belum membuka pendaftaran CPNS, karena harus menunggu dari pusat.

"Warga jangan mudah percaya dengan dengan orang yang mengaku bisa memfasilitasi menjadi PNS asalkan membayar jumlah tertentu," imbau Sofyan.(*)

Singkawang Gelap Gulita

Sejak sekitar pukul 16.00, kawasan di Kelurahan Sekip Lama, Singkawang gelap gulita. Warga mulai resah dengan pemadaman yang cukup lama ini.

"Sampai kapan mati lampu seperti ini, apakah tidak ada sama sekali upaya dari PLN untuk mengatasinya," kata salah seorang warga Patora, Sakip Lama, Hermanto beberapa saat lalu.

Dia mengungkapkan, semenjak bulan puasa, baru kali ini terjadi pemadaman dalam waktu yang cukup lama. "Biasanya hanya sebentar tidak sampai berjam-jam seperti ini," sesal Herman.

Sementara itu, saat dikonfirmasi pihak PLN menduga mati lampu tersebut karena adanya gangguan akibat angin kencang yang melanda beberapa kawasan di Kota Singkawang. "Mungkin karena angin kencang," kata Humas PLN, Wawan.(*)

Sunday, 25 September 2011

Pelatihan Penguatan Multi Stakeholder

Untuk memperkuat wawasan kebangsaan di tengah masyarakat multi etnis di Kota Singkawang, Badan Kesbangpol Singkawang bekerjasama NGO Dian Khatulistiwa melaksanakan lokakarya pelatihan penguatan multi stakeholder.

"Kita menyambut positif kegiatan seperti ini karena dengan kondisi kebangsaan kita saat ini memerlukan penguatan dimulai dari para tokoh-tokoh masyarakat seperti ini," kata Drs H Edy R Yacoub MSi, Wakil Walikota Singkawang usai membuka acara di Hotel Sentosa itu, pagi tadi.

Lokakarya ini menghadirkan berbagai narasumber, di antaranya Moch Haitami Salim, mantan Ketua STAIN Pontianak serta beberapa pihak-pihak kompeten lainnya dengan moderator Eka Hendry.

Kepala Kesbangpol Singkawang, Juandi mengatakan kegiatan seperti ini akan dilaksanakan secara berkelanjutan. "Sehingga terjadi komunikasi antartokoh masyarakat," katanya.

Dia mengatakan, kegiatan seperti ini baru kali pertama dilaksanakan di Kota Singkawang. "Tentunya akan kita tindaklanjuti, agar kegiatan seperti rutin dilaksanakan," kata Juandi.(*)

Rp215,6 Juta untuk Pasang Rambu dan Marka Jalan

SINGKAWANG. Dinas Perhubungan Kota Singkawang akan memasang 30 rambu lalu lintas dan membuat marka jalan. Membutuhkan Rp215,6 juta.

"Dana tersebut dari DAK (Dana Alokasi Khusus) Rp196 juta, sisanya dari keuangan daerah," kata Bambang Sutrisno, Kabid Perhubungan Darat, Dinas Pehubungan Kota Singkawang di Singkawang, Jumat (23/9).

Rambu dan marka jalan itu akan dipasang di beberapa titik. Terutama di lokasi yang sering digunakan warga untuk menyeberang serta lokasi yang sering terjadi kecelakaan.

Waktu memulai pelaksanaannya belum dipastikan. "Saat ini masih dalam proses. Yang pastinya akan dilaksanakan tahun ini," ujar Bambang.(*)

Guru Jangan Main Lapor

SINGKAWANG. Dinas Pendidikan Kota Singkawang melarang guru main lapor ke walikota atau wakil walikota, bila menghadapi suatu permasalahan. Apalagi langsung besadu ke legislatif dan media massa.

"Kalau ada masalah jangan langsung lapor ke atasan, ngomong ke koran atau ke dewan," kata Rasyidi, Kepala Bidang (Kabid) Ketenagakerjaan Dinas Pendidikan Kota Singkawang di Singkawang, Jumat (23/9).

Rasyidi menjelaska, bila para guru melakukan hal tersebut, tentunya akan memunculkan masalah baru.

"Kalau guru main lapor seperti itu, kami juga yang repot meng-handle-nya, menjelaskan duduk permasalahannya," katanya.

Dia mengharapkan, sebelum melapor itu, alangkah baiknya dibicarakan dahulu kepada atasan masing-masing, seperti kepada kepala sekolah atau dinas pendidikan. "Kalau Dinas Pendidikan sudah tidak sanggup, barulah ke atasan," ujar Rasyidi.

Tahun Ini, Singkawang Peroleh Dana PUAP Rp500 Juta

SINGKAWANG. Bila pada 2010, Kota Singkawang memperoleh Rp1 miliar dari program Pengembangan Usaha Agribisnis Pedesaan (PUAP), tahun ini turun setengahnya, hanya memperoleh Rp500 juta.

"Tahun lalu dari pusat itu untuk sepuluh Gaboktan. Sedangkan 2011 ini untuk lima Gapoktan," kata Winarno, Kepala Kantor Penyuluh Pertanian, Perikanan, Kehutanan dan Ketahanan Pangan Kota Singkawang ketika Kursus PUAP se-Kota Singkawang di Gedung PKK Kota Singkawang, Jumat (23/9).

Bila dijumlahkan, petani di Kota Singkawang yang memperoleh dana dari pusat itu baru 15 Gapoktan. Sementara di Kota Amoy ini terdapat 28 Gapoktan yang tersebar di kelurahan-kelurahan. "Mudah-mudahan di 2012, Gapoktan yang belum dapat bisa memperoleh dana PUAP itu," harap Winarno.

Terkait besaran bunga pengembalian dana yang telah digunakan Gapoktan itu, kata Winarno sesuai kesepakatan antara Gapoktan dengan kelompok taninya. "Biasanya berkisar antara 1 sampai 1,5 persen. Asalkan jangan memberatkan petani saja," ingatnya.

Bunga tersebut nantinya digunakan untuk operasional pengurus dan perluasan atau pengembangan anggotanya. "Dengan harapan Gapoktan tersebut bisa menjadi Lembaga Keuangan Mikro," ujar Winarno. (dik)

BTC

Doge

LTC

BCH

DASH

Tokens

SAMPAI JUMPA LAGI

SEMOGA ANDA MEMPEROLEH SESUATU YANG BERGUNA