Sunday, 24 April 2016

Civil War

Posted on 22:58 by Mordiadi

SEJARAH mencatat, puluhan negara pernah dilanda perang sipil (civil war) atau perang saudara. Beberapa di antaranya hanya menjadi sejarah yang kelam dalam perjalanan bangsa. Tetapi, masih ada yang terus berlanjut hingga kini.

Perang saudara dapat dipahami sebagai perang yang terjadi bukan antarbangsa atau negara, melainkan antarbeberapa faksi dalam suatu entitas politik. Pun demikian, korbannya justru lebih parah ketimbang perang antarbangsa.

Negara Super Power, Amerika Serikat juga pernah dilanda perang saudara dalam kurun 1861 hingga 1865. Perang ini lebih dikenal dengan perang antarnegara bagian.

Kala itu, sebelas negara bagian budak di Selatan mengumumkan pemisahan dari Amerika Serikat dan membentuk Konfederasi Amerika yang dikenal sebagai "Konfederasi".

Di bawah pimpinan Jefferson Davis, pihak Konfederasi ini berupaya melepaskan diri atau memperjuangkan kemerdekaannya dari Amerika Serikat.

Mereka pun berhadapan dengan Pemerintah Federal Amerika Serikat yang didukung 20 negara bagian. Kebanyakan negara bagian bebas yang telah menghapus perbudakan dan lima negara bagian budak yang kelak dikenal sebagai negara bagian perbatasan.

Negara-negara bagian pro pemerintah dini disebut Uni. Mereka memiliki basis populasi dan industri yang jauh lebih besar ketimbang pihak Konfederasi di Selatan.

Setelah empat tahun berperang, Konfederasi menyerah dan perbudakan dihapus di seluruh negara. Restorasi Serikat, dan Era Rekonstruksi yang mengikutinya, menghadapi masalah yang masih belum terselesaikan selama beberapa generasi selanjutnya.

Perang Saudara Amerika Serikat merupakan perang pertama yang menunjukkan perang industri persenjataan dalam sejarah manusia. Pembuatan rel kereta, kapal-kapal uap, produksi senjata secara massal, dan berbagai macam alat militer lainnya dilakukan di mana-mana.

Praktik perang total yang dikembangkan Sherman di Georgia dan 'Perang Parit' di sekitar Petersburg menjadi salah satu taktik yang digunakan dalam Perang Dunia I di Eropa.

Catatan hitam itu terulang kembali. Perang saudara kembali terulang, tetapi bukan di dunia nyata, melainkan di film "Captain America: Civil War". Film bergenre action, sci-fi, dan thriller ini disutradarai Anthony Russo dan Joe Russo.

Film produksi Marvel Studios ini ditulis Christopher Markus dan Stephen McFeely. Menyajikan adegan-adegan yang sangat menegangkan. Tidak mengherankan, para pecinta film sangat tidak sabar menunggu rilisnya.

Film ini menampilkan sederet superhero. Di antaranya Steve Rogers (Captain America), Tony Stark (Iron Man), Natsha Romanoff (Black Widow), Bucky Barnes (Winter Soldier), Sam Wilson (Falcon), The Vision, Clint Barton (Hawkeye), Jim Rhodes (War Machine), Wanda Maximoff (Scarlet Witch) dan Peter Parker  (Spiderman).

Cerita film "Captain America: Civil War" melanjutkan ending dari "Avengers: Age of Ultron", saat Captain America mengambilalih kepemimpinan dari tim baru Avengers.

Tidak beberapa lama setelah insiden internasional yang menyebabkan kehancuran di bumi itu, banyak sekali tekanan politik yang menuntut para superhero memasang sistem pertanggungjawaban dan badan yang menentukan kapan saatnya tim dibutuhkan.

Alhasil, Pemerintah Amerika Serikat pun mengeluarkan Undang-Undang (UU) yang mengharuskan orang-orang yang memiliki kemampuan superhero, mengungkapkan identitasnya kepada pemerintah.

Captain America menolak aturan baru itu, lantaran mengancam kebebasan para superhero. Tetapi di sisi lain, Iron Man menerima UU tersebut, yang berarti bertentangan dengan rekan setimnya itu. Perselisihan pun tidak dapat dielakkan.

Captain America mengumpulkan superhero yang sejalan dengan pemikirannya. Demikian pula dengan Iron Man. Terciptalah dua kubu yang saling berlawanan.

Kubu Captain America berisikan superhero Hawkeye, Agent 13, Falcon, Winter Soldier dan Ant-Man. Sementara di kubu Iron Man terdapat War Machine, Black Widow, Black Panther dan Vision. Hanya Spiderman yang belum diketahui masuk ke kubu yang mana.

Akhir dari perseteruan ini tentunya sulit diterka. Apakah berakhir damai atau tidak. Kalau pun tidak, muncul pertanyaan, siapa yang akan menang? Juga sulit ditebak, mengingat masing-masing kubu memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.

Ending yang masih abu-abu inilah yang menjadi daya tarik tersendiri dari film "Captain America: Civil War". Menjadikannya, sangat menarik untuk ditonton di bioskop-bioskop kesayangan.

Entah untuk menyaingi "Batman v Superman: Dawn Justice" atau mengingatkan kembali "kebodohan" perang saudara di masa lalu Amerika Serikat yang banyak memakan korban, film "Captain America: Civil War" memang sangat pantas untuk ditonton.

Mata para penonton dipastikan akan termanjakan dengan tampilan menakjubkan dari film ini. Terlepas dari alur ceritanya, aksi-aksi para superhero dengan efek komputer ini tentu akan membuat semua orang takjub. (*)

No Response to "Civil War"

Leave A Reply

BTC

Doge

LTC

BCH

DASH

Tokens

SAMPAI JUMPA LAGI

SEMOGA ANDA MEMPEROLEH SESUATU YANG BERGUNA