Tuesday, 24 July 2012
Perang Baliho, Paswalu Pasrah
Posted on 05:19 by Mordiadi
SINGKAWANG – Dikarenakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Singkawang belum menetapkan peserta Pemilihan Walikota (Pilwako) Singkawang, Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) tidak bisa berbuat apa-apa melihat perang baliho bakal kandidat.
"Tetapi baliho atau alat peraga lainnya itu bakal ditertibkan setelah KPU Kota Singkawang melakukan penetapan calon Walikota dan calon Wakil Walikota Singkawang," kata M Nasir SSos, Ketua Panwaslu Kota Singkawang kepada wartawan, Rabu (11/7).
Hingga kini, Panwaslu memang belum bisa berbuat apa-apa terkait menjamurnya alat peraga kampanye para bakal calon (balon). Pasalnya, selain belum memasuki masa kampanye, mereka yang terpampang di baliho itu belum ditetapkan sebagai calon.
Kendati belum ditetapkan sebagai calon Pilwako Singkawang, karena tahapannya memang belum masuk, baliho para figur itu sudah menjamur di Kota Singkawang. Hampir setiap sudut strategis di Kota Singkawang dipadati alat peraga kampanye itu, bahkan hingga ke rumah-rumah atau tempat usaha penduduk.
Baliho atau spanduk itu bukan hanya milik satu pasangan balon. Bahkan beberapa baliho terpajang berdekatan atau berdempetan. Seolah-olah berlomba siapa yang balihonya yang paling besar dan paling bagus.
Nasir menjelaskan, penertiban baru dapat dilakukan setelah dilakukan koordinasi terhadap KPU terkait lokasi mana saja yang diperbolehkan untuk memasang alat peraga kampanye. "Tetapi dalam penertiban ini, Panwaslu bukan sebagai eksekutor," jelasnya.
Dikarenakan figur tersebut belum ditetapkan sebagai peserta Pilwako Singkawang, kata Nasir, maka yang berhak menertibkan alat peraga kampanye itu merupakan instansi terkait, Dinas Tata Kota atau Satpol PP, atau yang memberikan perizinannya.
Nasir hanya mengimbau kepada balon atau tim suksesnya itu untuk memasang alat peraga kampanye di tempat-tempat yang tidak mengganggu ketertiban umum dan tentunya harus mengantongi izin, agar Kota Singkawang tidak kumuh karena baliho.
Terpisah, Kapolres Singkawang AKBP Prianto SIk mengingatkan kepada para balon dan tim suksesnya untuk tidak saling menjelek-jelekkan balon lainnya. "Hendaknya figur-figur ini menggunakan cara-cara yang masih dalam koridor kesopanan dan tidak melupakan etika serta tidak saling menjelek-jelekkan," imbaunya.
Dia mengatakan jangan tujuannya untuk mencari simpati masyarakat malah berdampak negatif bagi ketertiban umum. Misalnya karena ingin mencari massa malah menurunkan baliho atau spanduk lawan, ini tentunya akan menjadi masalah. "Lebih baik mencari simpatik warga itu dengan memberi bantuan fasilitas atau lainnya," saran Prianto.
Pria berbadan tinggi besar ini tidak melarang pemasangan baliho tersebut, selama tidak mengganggu ketertiban umum dan memenuhi ketentuan yang sudah berlaku terkait pasangan baliho atau spanduk. "Silakan saja memasang spanduk atau baliho, asalkan berkoordinasi dengan pemilik tempat atau berkoordinasi dengan instansi yang mengurus perizinannya. Terpenting jangan hal-hal seperti itu malah membangkitkan amarah warga," ingat Prianto.
Dia mengharapkan, agar semua pihak sama-sama menjaga agar Kota Singkawang ini tetap kondusif menjelang ataupun ketika berlangsungnya pilwako atau pilgub yang waktunya bersamaan. "Mari kita sama-sama menjaga agar Singkawang ini tetap kondusif," ajak Prianto. (*)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No Response to "Perang Baliho, Paswalu Pasrah"
Leave A Reply