Monday, 5 April 2010

Kayu Masih Masuk Tiga Besar Penyumbang Nilai Ekspor Kalbar

Posted on 15:41 by Mordiadi

PONTIANAK. Kendati produktivitasnya telah anjlok sejak 2008 lalu akibat penertiban illegal logging, kayu dan barang dari kayu masih masuk tiga besar sebagai komoditas penyumbang ekspor terbesar di Kalbar.

"Tetapi kita belum bisa menampilkan jenis-jenis dan asal kayu yang di ekspor tersebut," kata Iskandar Zulkarnaen, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) ketika Berita Resmi Statistik di Kantor Bulog Kalbar, Kamis (1/4).

Produktivitas kayu tersebut di bawah dua komoditas lainnya yang mendominasi nilai ekspor Kalbar yakni karet dan barang dari karet serta biji kerak dan abu logam.

Karet dan barang dari karet pada Februari 2010 meningkat sekitar 56,39 persen dibanding bulan sebelumnya. Biji kerak dan abu logam meningkat 25,07 persen. Sedangkan kayu dan barang dari kayu menurun 14,45 persen dibanding Januari 2010.

Setelah kayu dan barang dari kayu, komoditas lainnya yang memiliki peran terhadap nilai ekspor Kalbar yakni, hasil dari pabrik rajutan. Komoditas ini baru kali pertama memberi andil yang cukup besar terhadap nilai ekspor Kalbar.

Diikuti kapal laut dan bangunan terapung, ikan hidup, udang beku, kerang-kerangan dan invertebrata lainnya. Sisa dari hasil industri kayu, perabot, penerangan rumah, minyak benih, buah-buahan dan benih butir, serta tembakau dan hasil ikutan lainnya. "Kendati beberapa pihak melarang merokok, tembakau masih memberikan sumbangan ekspor ke Kalbar," kata Iskandar.

Pada komoditas utama ekspor tersebut, pada Februari 2010 nilai ekspor Kalbar meningkat dibandingkan bulan sebelumnya, yakni dari US$ 44,24 juta menjadi US$59,45 juta atau naik 34,36 persen.

Sebagian besar komoditas utama ekspor tersebut, pada Februari 2010 mengalami peningkatan dibanding bulan sebelumnya kecuali kayu dan barang dari kayu yang menurun 14,45 persen, ikan hidup, udang beku, kerang-kerangan dan invertebrata lain menurun 4,21 persen dan minyak benih, buah-buahan, benih butir menurun 0,17 persen.

Dalam kesempatan tersebut, Iskandar juga mengungkapkan, kalau sawit dan lada tidak termasuk salah satu komoditas ekspor Kalbar, karena masih provinsi lainnya yang mengekspor. "Hal ini sebagai akibat tidak adanya pelabuhan ekspor di Kalbar," terangnya.

Kalau memang Sawit itu menjadi salah satu komoditas ekspor Kalbar, Iskandar, sangat optimis nilai ekspor Kalbar akan melonjak drastis dantentunya berdampak signifikan pada tingkat perekonomian masyarakat.

Di tempat yang sama, Sekretaris Dinas Kehutanan (Dishut) Kalbar, Ferdinand mengatakan, terkait masih besarnya ekspor kayu di Kalbar, kemungkinan didominasi kayu tanaman rakyat. "Kayu hak rakyat ini merupakan hak masyarakat, kita tidak bisa melarangnya untuk menjualnya," terangnya.

Kayu tanaman atau hak rakyat tersebut merupakan milik masyarakat. Sehingga pemerintah tidak berhak melarangnya untuk dijual atau diekspor. "Kita tidak mungkin melarang kayu yang ditanam masyarakat di tanahnya sendiri," terang Ferdinand.

Kayu yang dimaksudkan Ferdinand tersebut dapat dijual asalkan memiliki dokumen Surat Keterangan Asal Usul (SKAU) yang dikeluarkan kepala desa setempat. "Kalau tidak dokumen SKAU itu maka dapat ditangkap kepolisian," katanya.

Terpisah, Kepala Bidang (Kabid) Perlindungan Hutan, Dinas Kehutanan Kalbar, Ir Sunarno mengatakan, kayu yang boleh menggunakan SKAU tersebut terdiri atas 21 jenis kayu tanaman rakyat yang boleh ditebang. "Hal itu sesuai dengan Permenhut P-33/2007 tentang penggunaan dokumen SKAU untuk pengangkutan kayu hasil hutan rakyat," terangnya.

Di antara 21 jenis kayu tanaman rakyat tersebut, terdapat durian dan lainnya. "Di Kalbar memang banyak jenis kayu durian yang ditebang," ungkap Sunarno. (*)

No Response to "Kayu Masih Masuk Tiga Besar Penyumbang Nilai Ekspor Kalbar"

Leave A Reply

BTC

Doge

LTC

BCH

DASH

Tokens

SAMPAI JUMPA LAGI

SEMOGA ANDA MEMPEROLEH SESUATU YANG BERGUNA