Monday, 5 April 2010

Upaya Memperburuk Citra Pendidikan Kalbar

Posted on 16:15 by Mordiadi

PONTIANAK. Setiap pelaksanaan Ujian Nasional (Unas) seringkali muncul isu kebocoran soal. Beberapa pihak meyakini, hal tersebut hanya disebarkan oknum tertentu sebagai upaya memperburuk citra pendidikan di Kalbar.

"Saya kurang yakin kalau ada copy-an soal ujian, serta kunci jawaban melalui SMS (pesan singkat, red) itu benar adanya," kata Maria Goreti, Anggota DPD-RI asal Kalbar ditemui di Mercure Pontianak, Selasa (29/3).

Menurut Maria, copy-an soal ujian yang beredar baik untuk tingkat SMA maupun SMP seperti yang ditemukan beberapa waktu lalu, tidak tercantum waktu pelaksanannya. "Bisa saja itu hanya soal tahun lalu yang tanggal pelaksanaannya dihapus lalu disebarkan ke sekolah-sekolah," duganya.

Demikian pula dengan kunci-kunci jawaban yang beredar di kalangan siswa yang melaksanakan Unas. "Terkait hal ini, bisa saja ada upaya-upaya untuk memperburuk citra pendidikan di Kalbar," kata Maria.

Dia menilai demikian, karena setelah dilihat hasil Unasnya pada tahun-tahun sebelumnya, siswa yang dicurigai memperoleh copy-an soal dan kunci jawaban via SMS, hasilnya tidak terlalu menggembirakan atau biasa-biasa saja.

Hal senada diutarakan Gubernur Kalbar, Drs Cornelis MH. Mantan Bupati Landak ini membantah adanya kebocoran soal Unas di Kalbar. "Sebenarnya tidak ada kebocoran soal, karena pengawasannya sangat ketat sesuai dengan prosedur," tegasnya.

Kalau pun beredar copy-an soal atau kunci jawaban, tambah dia, tidak mungkin dari Kalbar. Bahkan Cornelis menduga itu didatangkan dari daerah lain. "Agar citra pendidikan Kalbar dipandang buruk oleh daerah lain," katanya.

Sementara itu, Walikota Pontianak, Sutarmidji juga membantah adanya kebocoran soal Unas baik untuk SMA maupun SMP. "Kita hanya menerima aplop soal yang bersegel kemudian disimpan di tempat yang disegel, di situ juga ada polisi yang menjaganya," terangnya.

Soal Unas tersebut baru dibuka satu jam menjelang pelaksanaan. Jadi kalau terdapat soal-soal ujian yang beredar sebelum pelaksanaan Unas, kemungkinannya sangat kecil dari Kalbar terutama Kota Pontianak. "Saya kurang yakin kalau soal-soal (yang bocor, red) itu dari Kota Pontianak," katanya.

Sutarmidji merasa kurang yakin kalau soal yang beredar sebelum pelaksanaan Unas itu benar, karena belajar dari tahun lalu, di mana diisukan kalau terjadi kebocoran soal di tingkat SMP. "Tetapi anak yang dicurigai mendapat bocoran soal itu, hasil ujiannya biasa-biasanya saja," kisahnya.

Kalau memang beberapa pihak menemukan adanya kebocoran soal perlu dilakukan identifikasi lebih jauh siapa yang melakukan penyebaran dan kebenaran soal tersebut. "Tetapi waktu penindakannya terhadap siswa yang diduga memperoleh bocoran itu, hendaknya dilakukan selesai pengumuman. Kalau nilainya bagus, mungkin memang benar dia mendapat bocoran soal, tetapi kalau hasilnya biasa-biasa saja, bisa saja soal yang diperolehnya tidak benar," terang Sutarmidji.

Terpisah, Wakil Gubernur Kalbar Drs Christiandy Sanjaya SE MM agak risau ketika ditanya mengenai kebocoran soal Unas, karena selama ini persoalan tersebut hanya isu dan tidak dapat dibuktikan keotentikannya. "Lebih baik kita berupaya bagaimana anak kita lulus semua dengan hasil yang memuaskan," kata mantan Kepala Sekolah Immanuel Pontianak ini.

Upaya yang dilakukan agar siswa yang melaksanakan Unas tersebut, perlu mendapat dukungan semua pihak, termasuk orangtua. "Orangtua juga harus memperhatikan waktu keluar anak-anaknya, perhatikan waktu belajarnya di rumah," ujar Christiandy.

Dia juga mengharapkan beberapa pihak untuk mengurangi atau meminimalisir hiburan-hiburan yang dapat menganggu kosentrasi siswa yang belajar di rumah guna mempersiapkan diri menghadapi Unas. (*)

No Response to "Upaya Memperburuk Citra Pendidikan Kalbar"

Leave A Reply

BTC

Doge

LTC

BCH

DASH

Tokens

SAMPAI JUMPA LAGI

SEMOGA ANDA MEMPEROLEH SESUATU YANG BERGUNA