Tuesday, 6 April 2010
Ngopi Sambil Nonton atau Nonton Sampil Ngopi di Kedai Che
Posted on 14:30 by Mordiadi
PONTIANAK. Puluhan pemuda memadati Kedai Che di Jalan KHW Wahid Hasyim (Jalan Penjara), Selasa (6/4) malam. Sambil menikmati segelas kopi dan memanfaatkan wireless, bola maniak tersebut menyaksikan pertandingan CSKA Moskva melawan (versus) Inter Milan, dilanjutkan dengan Barcelona versus Arsenal dalam lanjutan Liga Champion.
Pada pertandingan pertama, penggila bola itu tidak terlalu ekspresif. Tetapi ketika pertandingan kedua dimulai, suasana Kedai Che menjadi riuh dengan sorak. dan tepuk tangan. Apalagi ketika Leonel Messi (Barcelona) berhasil menyarangkan empat gol ke gawang Arsenal. Serunya pertandingan di Nou Cam -kandang El Barca- membuat beberapa facebooker untuk sementara meninggalkan game poker-nya.
Kondisi serupa tentunya juga terjadi di beberapa kedai, warung kopi atau cafe yang menayangkan pertandingan sepak bola yang menampilkan pemain-pemain dunia tersebut. Pemandangan seperti ini tidak pernah disadari sejak kapan bermula. Sebagian besar menganggap kebiasaan itu sudah lumrah ketika berlangsung berbagai laga sepakbola, baik itu liga antarklub se-negara, se-benua, apalagi pada Piala Dunia mendatang.
Kebiasaan ini pula yang mengubah "fungsi" kedai, warung kopi, cafe atau apapun namanya. Tidak hanya menjadi tempat untuk menyeduh kopi atau minuman lainnya. Tetapi, ditambah juga dengan kebiasaan online atau lebih akrab disebut ol dan menyaksikan pertandingan olahraga rakyat seperti sepakbola. Sehingga tanpa diketahui atau disadari apakah mereka minum kopi sambil berselancar di dunia, menonton sepak bola atau sebaliknya.
Yang jelas kebiasaan tersebut tentunya memberikan keuntungan yang tidak sedikit bagi pemilik kedai, cafe , warung kopi . Karena warga Kota Pontianak memang sudah akrab dengan jenis usaha ini. Sehingga tidak mengherankan, hampir di setiap sudut Bumi Khatulistiwa, julukan Ibukota Provinsi Kalbar ini ditemukan warung kopi dan jarang sekali sepi pengunjung apalagi bila warung tersebut menayangkan pertandingan sepakbola menggunakan televisi biasa atau proyektor.
Kedai, warung kopi, cafe mungkin lebih dipilih karena bebas dari berbagai "gangguan" dan tentunya mengasyikkan. Sebagai contoh, menonton pertandingan sepakbola di rumah sendirian tentunya memiliki "aura" yang berbeda ketika menyaksikannya bersama orang lain, terlepas orang itu dikenal atau tidak. Kendati beda selera dan mendukung klub yang berbeda pula, tidak menjadikan mereka saling mencaci atau bentrok di tempat umum itu.
Tetapi, tempat usaha ini bukan berarti benar-benar bebas gangguan sama sekali. Hal tersebut diakui salah seorang bola mania, sebut saja Ardi, warga Sungai Jawi Dalam. "Sekarang cafe juga sudah menjadi target razia Satpol PP. Dalam razia tersebut, banyak yang diangkut karena tidak membawa KTP (Kartu Tanda Penduduk, red)," kata pria yang sudah sejak lama "mangkal" di berbagai warung kopi di bilangan Pontianak itu.
Ternyata, "kebiasaan" Satpol PP yang merazia cafe, baru-baru saja terjadi. Sebelumnya pamong praja itu merazia tempat-tempat hiburan malam, seperti diskotek, tempat karaoke, panti pijit, salon, hotel dan lainnya. Dalam razia tersebut, yang dipersoalkan selalu mengenai kepemilikan KTP, walaupun pada akhirnya banyak "orang-rorang tidak benar" yang terjaring, termasuk Wanita Tuna Susila (WTS) karena melakukan Tindak Pidana Ringan (Tipiring) dan lainnya. (*)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No Response to "Ngopi Sambil Nonton atau Nonton Sampil Ngopi di Kedai Che"
Leave A Reply