Thursday, 14 July 2011
Hanya Boleh Gunakan Bahasa Mandarin dan Inggris
Posted on 02:01 by Mordiadi
SINGKAWANG. Sebagai tindaklanjut kerjasama antara Pemerintah Kota (Pemkot) Yangmei, Taiwan dengan Pemkot Singkawang, diadakan 2011 Internasional Youth Ambassador Exchage Program Taiwan-Indonesia Summer Camp atau pertukaran pemuda. Dalam kegiatan tersebut, hanya dibolehkan menggunakan bahasa Mandarin dan Inggris.
"Kegiatan ini berlangsung selama lima hari sejak 11 Juli (kemarin, red). Program ini sebagai tidak lanjut dari Sister City. Peserta dituntut aktif, hanya menggunakan dua bahasa yakni Mandarin dan Inggris," kata Ahyadi, Kepala Dinas Pendidikan Kota Singkawang ketika pembukaan Summer Camp di Aula SMP Pengabdi, Senin (11/7).
Peserta Summer Camp itu terdiri atas enam mahasiswa Taiwan didampingi satu Dosen Pembimbing serta 52 pelajar SMP di Kota Singkaawang didampingi delapan guru pendamping dari masing-masing sekolah.
Ahyadi menjelaskan, 2011 Internasional Youth Ambassador Exchage Program Taiwan-Indonesia Summer Camp sebagai bentuk komitmen yang tinggi di bidang pendidikan antara Pemkot Yangmei, Taiwan dengan Kota Singkawang, Indonesia.
"Tujuannya untuk pengenalan budaya, sekaligus pengembangan dalam komunikasi, kerjasama dan lainnya. Hal ini sejalan dengan pendidikan karakter yang menjadi komitmen bersama," terang Ahyadi.
Di tempat yang sama, Walikota Singkawang, Dr Kanjeng Raden Aryo (KRA) Hasan Karman Notohadiningrat mengatakan, kegiatan Summer Camp yang dilaksanakan Taiwan ini juga dilaksanakan di seluruh dunia. "Mereka akan menceritakan banyak tentang Taiwan dan banyak mendengar dari Singkawang," katanya.
Melalui kegiatan petukaran pemuda bertajuk musim panas ini, menurut Hasan, minimal pelajar Kota Singkawang bisa mengetahui banyak tentang Taiwan. "Apa saja, tentang ekonominya, budayanya, industri dan negaranya," ujarnya.
Hal tersebut dinilainya sebagai suatu yang positif, karena Taiwan merupakan negara maju yang dahulunya masuk kategori Macam Asia, terlepas dari One China Policy (Kebijakan Satu China). "Taiwan eksis menjadi negara industri yang maju sekali," pujinya.
Dia mengharapkan para pelajar dari SMP di Kota SIngkawang banyak bertanya dengan mahasiswa Taiwan itu. "Misalnya tentang pertanian mereka yang luar biasa, pariwisatanya yang belum bisa dibandingkan dengan kita, dan lainnya, mereka serba lengkap, termasuk pula bagaimana budaya mereka sehari-hari, disiplin kerja," saran Hasan.
Terkait disiplin kerja ini, Taiwan dinilai lebih disiplin mengingat provinsi dari China ini pernah dijajah Jepang puluhan tahun. "Jadi pengaruh disiplin dari Jepang itu sangat kuat (di Taiwan, red)," kata Hasan.
Selama ini para mahasiswa dari Taiwan dan pelajar dari SMP dari Singkawang itu tentunya akan berinteraksi, berkomunikasi dan lainnya. "Biar saja mereka berkembang, anak muda kan cepat sekali, kalau mereka sudah beradaptasi sehari saja, hari ke dua dan ketiga sudah akrab sekali, itu mengalir saja," ujar Hasan.
Sementara itu, dalam pembukaan pertukaran pemuda tersebut, para pelajar Kota Singkawang menampilkan berbagai seni dan budaya dari beberapa etnis di Kota Singkawang. Tetapi disampaikan menggunakan bahasa Mandarin dan Inggris. Bahkan Lagu "Indonesia Pusaka" karya Ismail Marzuki juga dinyanyikan menggunakan bahasa Mandarin. (*)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No Response to "Hanya Boleh Gunakan Bahasa Mandarin dan Inggris"
Leave A Reply