Thursday, 14 July 2011
Peserta Ujian Paket B di Lapas Paling Tua 52 Tahun
Posted on 02:05 by Mordiadi
SINGKAWANG. Selama tiga hari sejak Selasa (12/7) kemarin, 21 warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas IIb Kota Singkawang mengikuti ujian penyetaraan Sekolah Menengah Pertama (SMP) atau Paket B. Peserta tertuanya berusia 52 tahun.
"Peserta Ujian paket B di Lapas ini 21 orang, terdiri atas dua orang perempuan dan 19 laki-laki. Di antaranya yang paling tua itu berusia 52 tahun," kata S Walid, Kepala Seksi (Seksi) Pembinaan dan Pendidikan (Binadik) Lapas Kota Singkawang ditemui di ruang kerjanya, Selasa (12/7).
Semula, terang Walid, peserta Ujian Paket B di Lapas itu terdiri atas 30 warga binaan yang belajar sejak Maret lalu. Tetapi, karena banyak yang telah bebas, saat ini tinggal 21 orang.
Warga binaan yang menjadi peserta Ujian Paket B ini akan mengerjakan soal-soal ujian Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) dan Matematika yang dilaksanakan Selasa kemarin, Rabu (hari ini) IPS dan Bahasa Indonesia dan Kamis (besok) Bahasa Inggris dan IPA.
Sabtu lalu, ungkap Walid, para warga binaan yang menjadi peserta Ujian Paket B itu sudah mendapatkan sosialisasi bagaimana mengerjakan soal ujian, mengingat banyak juga yang sudah tua seperti Said Djafar yang telah berusia 52 tahun.
Said Djafar atau akrab disapa Abah itu merupakan warga asal Banjarmasin yang masuk Lapas Kota Singkawang karena kasus uang palsu (Upal) dan divonis 2,8 tahun penjara. Pria dua cucu ini hanya lulusan SD. Setelah masuk Lapas dia ingin mendapatkan ijazah SMP. "Saya sudah belajar untuk mempersiapkan diri guna mengkuti Ujian Paket B ini, saya yakin Insya Allah lulus," kata optimis.
Abah memang begitu antusias mengikuti Ujian Paket B dengan harapan setelah bebas nanti dapat mengantongi ijazah SMP agar lebih memudahkannya melamar pekerjaan sebagai sopir. "Dulu saya tidak menyadari pentingnya hal ini, sekarang baru saya sadar bahwa itu penting," katanya.
Apalagi, Abah sudah merasakan dua kali lamarannya ditolak menjadi sopir suatu perusahaan. "Lamaran saya ditolak, karena saya tidak mempunyai ijazah SMP, untuk menjadi sopir itu minimal berijazah SMP," terang Abah.
Tidak ada kata terlambat bagi Abah, kendati usianya sudah tidak mudah lagi, suami dari dua istri ini tetap antusias mengikuti program Paket B di Lapas Kota Singkawang dan mempersiapkan diri sebaik mungkin. "Begitu banyak yang saya dapat dari ikut program ini, dulu yang tidak tahu sama sekali bahasa Inggris, paling tidak sekarang ada yang tahu," katanya.
Sama halnya dengan siswa-siswa lainnya yang mengikuti ujian, Abah juga merasakan kalau soal Ujian Paket B yang paling sulit dikerjakan itu Matematika. "Sepertinya yang paling sulit itu matematika, tapi saya akan berusaha dan saya yakin lulus," ujar optimis. (*)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No Response to "Peserta Ujian Paket B di Lapas Paling Tua 52 Tahun"
Leave A Reply