Saturday, 7 May 2011
Banyak Lulusan Universitas Tak Siap Pakai
Posted on 00:04 by Mordiadi
Hasan Karman |
SINGKAWANG. Jenis pendidikan di Indonesia, khususnya di Kota Singkawang kalau dilihat cukup banyak universitas atau perguruan tinggi. Tetapi, kadang-kadang, lulusannya tidak siap pakai di lapangan, karena banyak teori tetapi tidak teraplikasikan (applicable).
"Tamat SMA dan Perguruan Tinggi terkadang tidak bisa bekerja," ungkap Dr Hasan Karman, Walikota Singkawang ditemui usai membuka Workshop Industri SMK Model dan Dudi Kota Singkawang di Hotel Sentosa, Sabtu (30/4).
Permasalahan lulusan perguruan tinggi yang tidak siap pakai di dunia kerja tersebut tentunya menjadi persoalan yang harus bisa dipecahkan. "Ini bisa kita siasati dengan penggalakan pendidikan sejenis SMK ini, di mana siswa didik dengan keterampilan kejuruan," kata Hasan.
Berbekal keterampilan tersebut, tambah dia, ketika lulus SMK mereka langsung bisa bekerja. "SMK memang digariskan kalau lulusannya itu bisa bekerja, karena mereka menguasai keterampilan di kejuruannya, ini sangat sesuai dengan Indonesia," ujar Hasan.
Kendati demikian, ingat Hasan, bukan berarti melanjutkan ke universitas atau peguruan tinggi itu tidak penting. "Kalau lulusan SMK ini ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, silakan saja, tetapi dengan lulus SMK ini dia sudah bisa diserap dunia kerja," katanya.
Melihat sangat cocoknya SMK untuk jenis pendidikan di Indonesia, khususnya Kota Singkawang, Hasan menyampaikan kalau Kota Pariwisata ini membutkan kejuruan di bidang jasa, pariwisata, industri dalam hal tertentu, misalnya mebel, souvenir dan pertanian.
"Karena setelah kunjungan saya ke Taiwan, saya melihat Taiwan itu negara yang industrinya tidak berskala besar, kecil-kecil tetapi banyak dan tenaga kerjanya lulusan kejuruan," ujar Hasan.
Dari pantauan di negeri orang tersebut, menurut Hasan, dengan karakter Kota Singkawang, patut dikembangkan kejuruan atau keterampilan menganai industri kerajinan produk kebutuhan pangan dan lainnya.
Di tempat yang sama, Kepala Sekolah SMK Model (SMK Negeri 2) Singkawang, Drs Mizan MSi mengungkapkan, SMK mengharapkan kerjasama dengan dunia usaha. "Paling tidak ada MoU, tenaga kerja seperti apa yang dibutuhkan. Apalagi saat ini sudah ada Praktik Kerja Industri (Prakesin). Sehingga terjadi sinkronisasi antara pembelajaran di SMK dengan keinginan dunia kerja," jelasnya.
Dia mengungkapkan, selama ini ketika siswa memasuki pertengahan kelas tiga, sudah ada perusahaan yang melakukan seleksi untuk bekerja. "Siswanya belum tamat, sudah ada yang mintannya untuk bekerja," kata Mizan.
Dengan tingginya keinginan beberapa perusahaan atau perbankan yang telah bekerjasama dengan dengan SMK, membuat siswa yang melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi menjadi sedikit. "Yang kuliah itu hanya sekitar 15 persen, yang lainnya sudah langsung bekerja," ungkap Mizan.
Tetapi, tambah Mizan, keengganan lulusan SMK itu untuk melanjutkan ke perguruan tinggi bukan tidak adanya keinginan. "Karena yang rata-rata mereka ini dari keluarga menengah ke bawah yang tidak sanggup melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, tetapi mereka sudah siap diserap dunia usaha," pungkasnya. (*)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No Response to "Banyak Lulusan Universitas Tak Siap Pakai"
Leave A Reply