Thursday, 24 June 2010

Daftar Tunggu PLN Capai 80 Ribu Pelanggan

Posted on 22:55 by Mordiadi

PONTIANAK. Calon pelanggan PT (Persero) PLN mesti bersabar untuk mendapatkan aliran listrik. Pasalnya hingga kini, daftar tunggu (waiting list) mencapai 80 ribu pelanggan. Dengan jumlah tersebut, setidaknya dibutuhkan daya listrik sekitar 60 ribu kilovolt ampere (kva).

"Daftar tunggu tersebut untuk se-Kalbar. Sedangkan untuk per kabupaten/kota datanya di PLN cabang masing-masing, makanya kita nanti minta masing-masing cabang mengeksposnya," ungkap Widodo Budi Nugroho, General Manager PLN Wilayah Kalbar ketika Pers Gethering di Restaurant Saribento Pontianak, Senin (31/5).

Banyaknya daftar tunggu pelanggan PLN tersebut, karena tidak adanya daya listrik cadangan di setiap kabupaten/kota di Kalbar. "Karena banyak daftar tunggu tersebut, untuk nsementara kita selektif memilih pelanggan, hingga kita memiliki daya listrik cadangan," kata Widodo

Dia menjelaskan, tidak adanya cadangan daya listrik tersebut masuk kategori siaga, yakni tidak terjadi pemadaman, tetapi daya listrik yang tersedia hampir sama dengan kebutuhan listrik hingga beban puncak.

"Dengan kondisi tersebut, tidak akan terjadi pemadaman kalau tidak ada gangguan teknis seperti masa pemeliharaan mesin atau mesin rusak, gangguan layang-layang yang menggunakan tali kawat dan lainnya," jelas Widodo.

Kategori kondisi listrik itu terdiri atas normal, defisit dan siaga. Dikatakan normal, apabila daya listrik memiliki cadangan, maka tidak akan terjadi pemadaman. Dikatakan defisit bila daya listrik tidak mampu memenuhi beban puncak, maka terjadi pemadaman bergilir.

Sedangkan kondisi siaga, bila tanpa cadangan daya listrik dan tidak terjadi pemadaman. Kondisi inilah yang terjadi di Kalbar. Tetapi dapat saja terjadi pemadaman bergilir apabila terdapat gangguan teknis.

Mengenai waktu beban puncak, kata Widodo, seluruh provinsi di Indonesia kecuali Jakarta, terjadi sejak pukul 19.00 hingga 21.00. "Sedangkan pada waktu lainnya relatif rendah dan stabil," ujarnya .

Beban puncak tersebut bersifat dinamis, karena terjadi akibat pola menggunakan listrik dari pelanggan. "Seperti menyalakan AC, televisi, lampu tidak hemat energi dan lainnya," terang Widodo mencontohkan

Di antara beberapa jenis pelanggan PLN, beban puncak paling tinggi dihasilkan pelanggan rumah tangga, perbedaannya dengan waktu biasanya sangat mencolok, berbeda dengan jenis pelanggan lainnya seperti pelanggan industri yang relatif lebih stabil.

Tetapi, bila terjadi hujan misalnya pada waktu beban puncak tersebut, bisa saja beban daya listrik tersebut menjadi berkurang. Kemungkinan banyak pelanggan yang tidak menyalakan AC dan lainnya. "Itu salah satu contoh, makanya saya katakan tinggi beban puncak itu bersifat dinamis, terkadang sangat tinggi dan sangat rendah," terang Widodo

Untuk instalasi Pontianak beban puncaknya sekitar 210 megawatt, instalasi Khatulistiwa 171,5 megawatt, Sambas 12,4 megawatt, Ketapang 17,5 megawatt, Sanggau 11,8 megawatt, Sekadau 3,25 megawatt, Putussibau 4,25 megawatt, Sintang 12 megawatt dan Nanga Pinoh 4,25 megawatt.

PLN hanya mampu menyediakan daya listrik sesuai dengan beban puncak tersebut, karena memang kondisinya saat ini tidak memungkinkan untuk menambah ketersediaan, agar terdapat cadangan daya listrik.

Menghadapi permasalahan listrik di Kalbar yang kini masuk kategori siaga, PT PLN Wilayah Kalbar melakukan berbagai upaya. Salah satunya dengan menambah pasokan daya listrik menggunakan sistem sewa dengan pihak swasta atau investor.

PLN menyewa PLTD 50 megawatt di Pontianak. PLTD-HD 3 megawatt di Sekadau. PLTD-HD 3 megawatt di Ketapang. PLTGB 3 megawatt di Sintang. PLTD 2 megawatt di Sanggau, 1 megawatt di Nanga Pinoh dan 1 megawatt di Putussibau.

Selain itu, PLTMH Merasap 2x750 kilowatt di Bengkayang, PLTM (IPP) Pencarek 2x400 kilowatt di Sambas dan membeli daya listrik IPP di Ketapang 2x7 megawatt. "Upaya menyewa tersebut untuk menambah pasokan daya listrik di Kalbar dalam waktu jangka pendek. Diharapkan dapat memenuhi kebutuhan listrik di Kalbar 2010 hingga 2012" terang Widodo.

PLN juga memiliki upaya jangka panjang untuk menambah pasokan listrik di Kalbar, di antaranya membangun PLTU 2x5 megawatt di Parit Baru, Kuburaya dan PLTU 2 2x27,5 megawat diTanjung Gundul. Rencananya mulai beroperasi 2012.

PLTU lainnya yang dibangun dan akan beroperasi sekitar awal 2012 terdiri atas PLTU 3x7 megawatt di Sintang, 2x7 megawatt di Sanggau dan 2x3 megawatt di Nanga Pinoh. Sedangkan PLTU 2x10 di Ketapang akan mulai beroperasi 2013 dan di Putussibau 2x4 megawatt diproyeksi beroperasi pada 2014.

Widodo mengatakan, PLN juga membeli listrik dari Sesco Serawak 100 megawatt pada 2012 ditambah 100 megawatt lagi pada 2014. "Dengan berbagai upaya PLN ini diharapkan akan dapat memenuhi kebutuhan listrik di Kalbar," tuturnya

Selain berupaya menambah pasokan, PLN juga mensosialisasikan dan mendorong masyarakat untuk menggunakan lampu hemat energi, menggeser waktu operasi pelanggan besar (industri dan mall) agar pada beban waktu beban puncak hanya menggunakan genset. "Kita juga terus mensosialisasikan program hemat energi," pungkas Widodo. (*)

No Response to "Daftar Tunggu PLN Capai 80 Ribu Pelanggan"

Leave A Reply

BTC

Doge

LTC

BCH

DASH

Tokens

SAMPAI JUMPA LAGI

SEMOGA ANDA MEMPEROLEH SESUATU YANG BERGUNA