Sunday, 30 May 2010
Naik Dangau Memperkokoh Persatuan
SAJINGAN. Upacara Naik Dangau merupakan ungkapan syukur kepada Tuhan yang telah melimpahkan rezeki-Nya kepada masyarakat melalui hasil panen. Selain itu, warisan luluhur etnis Dayak ini juga sangat relevan untuk memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa.
“Nilai-nilai kearifan dan cara pendang yang tersirat dalam upacara adat Naik Dangau ini masih sangat relevan dalam upaya memperkokoh persatuan dan kesatuan,” kata Drs Cornelis MH, Gubernur Kalbar ketika membuka Upacara Adat Naik Dangau ke-5 di Kecamatan Sajingan Besar, Sambas, Jumat (28/5).
Menurut Cornelis, persatuan dan kesatuan bangsa itu merupakan elemen dasar untuk melanjutkan dan mempercepat pemerataan pembangunan menuju masyarakat Kalbar yang maju dan sejahtera.
Upacara Adat Naik dango merupakah salah satu dari sekian banyak adat istiadat masyarakat Dayak. Tradisi ini diperingati secara turun temurun sebagai bentuk rasa syukur masyarakat kepada Tuhan karena diberikan hasil panen yang melimpah.
Ungkapan syukur tersebut dirayakan masyarakat dengan berbagai atraksi seni dan budaya yang telah mengakar di kalangan masyarakat Dayak. “Eksistensi warisan nilai budaya ini hendaknya dipertahankan agar tidak luntur akibat tekanan pengaruh arus globalisasi yang menyebabkan banyaknya budaya luar yang masuk,” kata Cornelis.
Dia menilai, Upacara Adat Naik Dangau itu menunjukkan jatidiri suatu bangsa yang hidup dan tumbuh berkembang dalam masyarakat Indonesia, khususnya Kalbar.
Menjadi jatidiri bangsa, karena kebudayaan merupakan sikap dan perilaku yang menunjukkan identitas diri suatu bangsa yang patut terus dipertahankan keberadaannya.
Sehingga Indonesia berupaya melaksanakan pembangunan kebudayaan. Setidaknya terdapat beberapa komponen dalam pembangunan tersebut, yakni berisikan pemikiran, nilai-nilai dan norma yang dianut komunitas tertentu, perilaku masyarakat yang baik dalam hubungan sosial serta hasil budaya. “Komponen-komponen kebudayaan tersebut menjadi pilar yang sangat menentukan bagi peradaban suatu bangsa,” terang Cornelis.
Terkait dengan pembangunan kebudayaan ini, kata Cornelis, Kalbar memiliki peluang untuk mengembangkan sektor pembangunan lainnya, di antaranya sektor pariwisata. Karena selain memiliki keragaman etnis dan budaya, juga memiliki objek wisata yang terkait dengan suatu budaya.
Dalam mengembangkan sektor pariwisata, pola pikir dan pendekatan yang digunakan berupa pendekatan sistem melibatkan seluruh stakeholder dan masyarakat.
Di tempat yang sama, Bupati Sambas, Ir H Burhanuddin A Rasyid mengatakan, upacara adat Naik Dangau sangat positif bagi generasi muda untuk mampu memahami adat budaya leluhurnya yang luhur.
“Dengan keragaman adat budaya ini, diharapkan tidak menimbulkan benih-benih perpecahan ataupun jurang pemisah bagi generasi etnis yang ada. Tetapi hendaknya menjadi moment untuk saling menghormati dan hidup berdampingan demi terwujudnya masyarakat harmonis, rukun dan damai,” kata Burhanuddin.
Di tengah-tengah masyarakat Sambas yang notabene mayoritas beretnis Melayu, upacara adat Dayak Naik Dango diharapkan dapat menjadi media yang potensial untuk menumbuhkan sensitivitas dan penghargaan terhadap seni budaya serta memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa. (*)
No Response to "Naik Dangau Memperkokoh Persatuan"
Leave A Reply