Saturday 29 May 2010

Christiandy “Semprot” Peserta Rakor

Posted on 07:34 by Mordiadi

*Wartawan Dilecehkan Pihak Hotel dan Panitia

PONTIANAK. Tidak seperti biasanya, Wakil Gubernur Kalbar, Drs Christiandy Sanjaya SE MM yang biasanya selalu tenang ketika pertemuan, tiba-tiba memarahi peserta Rapat Koordinasi (Rakor) Ketahanan Pangan dan Penyuluhan 2010 di Hotel Mercure, Selasa (11/5).

"Jangan ngomong sendiri, ini bukan masalah main-main, ini masalah penting," geram Christiandy seraya memandang peserta di pojok kiri dari podium tempat dia berpidato.

Christiandy menegaskan berkali-kali hal tersebut, karena orang yang dituju masih saja sibuk berbicara dengan teman satu mejanya dan tidak mendengarkan pengarahan dari Mantan Kepala Sekolah Immanuel itu.

Peserta Rakor yang duduk paling pojok ruangan itu berhenti berbicara setelah dicolek temannya berkali-kali. Barulah dia menyadari kalau ditegur Wakil Gubernur Kalbar dan semua mata di ruangan itu memandang tingkahnya yang tidak menghargai orang berbicara itu.

Setelah memastikan orang yang ditujunya tidak lagi berbicara sendiri, barulah Christiandy melanjutkan pidatonya mengenai ketahanan pangan, suatu permasalahan yang selalu disorot dan sangat riskan, bukan hanya di Indonesia tetapi juga di dunia internasional.

Dalam Rakor yang juga dihadiri peserta dari instansi dari pusat itu, Christiandy menyampaikan kalau masyarakat Kalbar tidak akan kelaparan. "Karena alam di Kalbar ini kaya," katanya.

Dengan kata lain, kondisi alam di Kalbar tidak mungkin membuat terjadinya busung lapar di Kalbar. "Kecuali kalau malas makan saja baru bisa lapar," seloroh Christiandy.

Hal tersebut tidaklah muluk-muluk atau terlalu optimis, karena alam di Kalbar menyediakan banyak makanan. Di antaranya, rebong dari bambu, umbut kelapa dan lainnya. "Asalkan kita rajin saja pasti dapat makanan, karena sudah banyak tersedia di alam Kalbar," kata Christiandy.

Dengan kondisi alam yang melimpah itu, tambah dia, tinggal bagaimana meningkatkan kualitasnya, misalnya asupan gizi dan lainnya. "Sehingga memerlukan upaya bersama dan strategi yang tepat, sebagaimana yang diharapkan dari hasil Rakor ini," ujar Christiandy.

Usai Christiandy membuka Rakor tersebut, seluruh peserta pun dipersilahkan untuk Coffee Break . Kesempatan itu pun dimanfaatkan para wartawan untuk mewawancarai suami Karyanti itu.

Setelah beberapa menit, wawancara itu pun berakhir, lalu para wartawan dari media cetak dan elektronik di Kalbar itu bersama para peserta menuju ruang Coffe Break yang bersebelahan dengan ruang tempat pelaksanaan Rakor.

Baru saja kuli tinta itu masuk ke ruang tersebut seraya melengkapi data-data beritanya, tiba-tiba saja seorang pria dengan HT di saku celana bagian kanan belakang, setengah berteriak melarang para wartawan. "Ini untuk bukan untuk wartawan, ini untuk peserta, bukan untuk wartawan," sergah pria berambut agak jabrik itu.

Tidak hanya sampai di situ, pria yang belakangan diketahui sebagai Supervisor Food and Bavarages Hotel Mercure Pontianak, Wahidin itu juga memperlakuan wartawan layaknya maling minuman dan makanan.

Hal itu tampak dari ucapannya yang ditujukan ke rekan atau bawahannya seraya mengerling ke arah para wartawan. "Satu orang jaga di sini jangan sampai ada wartawan yang mengambilnya," kata Wahidin masih dengan suara yang jelas terdengar.

Melihat perlakuan tersebut, para wartawan hanya terdiam, beberapa di antaranya malah keheranan, karena selama meliput acara Gubernur ataupun Wakil Gubernur Kalbar tidak pernah diperlakuan sedemikian hina dari seorang pelayan.

Para wartawan pun mengurungkan keinginannya untuk turut menikmati Coffee Break itu, lalu kembali melanjutkan melengkapi data beritanya mengenai ketahanan pangan Kalbar.

Ketika bermaksud meninggalkan ruangan Coffee Break di hotel megah yang tidak jauh dari Ayani Megamal itu, para wartawan melihat salah seorang yang diduga panitia Rakor menenteng sambutan Wakil Gubernur Kalbar.

Karena dalam sambutan yang dibacakan ketika membuka Rakor itu banyak dikemukakan mengenai data-data pangan di Kalbar, para wartawan pun menghampirinya untuk meminta agar sambutan itu digandakan. "Sebentar lagi ya mau di-copy dulu," kata pria itu.

Kendati pria agak gemuk itu juga beranjak dari tempatnya untuk menggandakan sambutan, para wartawan masih sabar menunggu, karena data tersebut cukup penting untuk menambah bahan berita.

Tetapi, karena sampai Rakor kembali dilanjutkan, sementara sambutan belum juga digandakan, akhirnya wartawan koran ini bertanya ke pria tersebut, kapan mau di-fotocopy-kan.

Jawaban pria tersebut sungguh di luar dugaan para wartawan yang biasa meliput di pemerintahan itu. "Mau cepat uang bensinnya kan, bukan ini (sambutan wagub, red), sebentar ada kok," kata pria itu dengan santainya.

Mendengar jawaban tersebut, terang saja para wartawan berang. Apalagi jawabannya didengar banyak wartawan dan peserta yang akan masuk ke ruang rakor. "Kami tak butuh itu Pak, kami butuh sambutan Wagub, itu sambutan Wagub kan," kata wartawan koran ini.

Merasa dilecehkan seperti perlakuan terhadap wartawan flamboyan (istilah untuk wartawan abal-abal, bodrex atau tidak punya surat kabar) itu, beberapa wartawan lokal pun meninggalkan Hotel Mercure Pontianak untuk meliput kedatangan Timbalan Menteri di Jabatan Perdana Menteri Malaysia, Liew Vui Keong di Balai Petitih Kantor Gubernur Kalbar.

Ternyata, masih saja ada beberapa wartawan media lokal yang memilih tetap bertahan di Hotel Mercure menunggu sambutan Wakil Gubernur Kalbar digandakan. (*)

No Response to "Christiandy “Semprot” Peserta Rakor"

Leave A Reply

BTC

Doge

LTC

BCH

DASH

Tokens

SAMPAI JUMPA LAGI

SEMOGA ANDA MEMPEROLEH SESUATU YANG BERGUNA