M O R D I A D I

PONTIANAK. Terkuaknya penyelundupan Narkotika dan Obat-obatan Terlarang (Narkoba) di Border Entikong membuat Badan Narkoba Provinsi (BNP) Kalbar mengharapkan Malaysia juga memperketat pengawasan perbatasannya.

"Kita mengharapkan Datuk Liew Vui Keong meminta aparat Malaysia memperketat pengawasan perbatasannya," kata Drs Christiandy Sanjaya SE MM, Wakil Gubernur Kalbar ketika menerima kedatangan rombongan Timbalan Menteri di Jabatan Perdana Menteri Malaysia Liew Vui Keong di Balai Petitih Kantor Gubernur Kalbar, baru-baru ini.

Permintaan Christiandy tersebut tentunya cukup beralasan, karena 8 kilogram sabu-sabu yang diselundupkan melalui Border Entikong itu dari Malaysia. Tetapi baru tertangkap di wilayah Kalbar, bukan di pos lintas batas Serawak,Malaysia.

Lolosnya sabu-sabu dari Malaysia tersebut menimbulkan tanda tanya besar. Pasalnya pemeriksaan di lintas batas di negeri jiran itu selama ini diketahui cukup ketat. Sehingga terasa tidak mungkin sabu-sabu seberat 8 kilogram itu lolos dari Malaysia begitu saja dan masuk ke Kalbar.

Tetapi, ketika ditanya adakah unsur kesengajaan dari negara yang berbatasan darat dengan Kalbar itu sehingga 8 kilogram sabu-sabu nyaris masuk ke Kalbar, Christiandy enggan berasumsi seperti itu. "Kalian saja yang nilai sendiri," ujar Wakil Gubernur Kalbar ini.

Terlepas dari unsur kesengajaan atau tidak terhadap penyelundupan tersebut, Konsul Malaysia untuk Indonesia di Pontianak, Zairi M Basri, mengakui keteledoran aparat Malaysia terkait keluarnya Narkoba itu.

Zairi mengakui dalam kasus tersebut, pelaku sempat lolos dari pemeriksaan di Tebedu, Malaysia. Sabu-sabu yang dibawa pelakua tidak dapat diendus aparat di Tebedu. "Pelaku lolos dari pemeriksaan petugas Malaysia, mungkin karena minimnya peralatan yang dimiliki petugas pemeriksa di Tebedu.

"Peralatan pemeriksaan di Tebedu masih minimal, sehingga tidak memberi kemudahan bagi petugas untuk membuat pemeriksaan secara lebih detai," kata Zaini.

Melihat penyelundupan tersebut, Zairi mengatakan, pihak Malaysia akan memperketat pengawas dan meningkatkan peralatan pemeriksaan di Border Tebedu, Malaysia. "Kita perlu kerjasama untuk memberantas Narkoba ini," katanya.

Sementara itu, Timbalan Menteri di Jabatan Perdana Menteri Malaysia, Liew Vui Keong mengatakan, pihak Malaysia sepenuhnya mendukung pemerintah Indonesia untuk memberantas peredaran Narkoba. "Kerajaan Malaysia tidak membenarkan eksebisi-eksibisi haram (penyelundupan Narkoba, red) itu berlaku," katanya.

Dia mengatakan, pihak Malaysia akan meningkatkan pengawasan di perbatasan, agar tidak lagi terjadi penyelundupan Narkoba di perbatasan Kalbar-Serawak. (*)