Sunday, 9 May 2010
Petugas Sensus Jangan Asal-asalan
"Petugas Sensus harus mewancarai satu per satu biar datanya betul-betul lengkap," kata Drs Cornelis MH, Gubernur Kalbar ditemui di rumah pribadinya di Gang Pak Majid Jalan Danau Sentarum, kemarin (1/5).
Cornelis menyampaikan hal tersebut ketika para petugas Sensus 2010–yang mulai melakukan sensus kemarin–mendata keluarga besar mantan Bupati Landak ini.
Dari pendataan tersebut, diketahui kalau di kediaman pribadi Cornelis dihuni 20 orang. "Jangan ada data yang hilang, petugas sensus harus teliti, jangan ada yang kelewatan," tegasnya.
Dia juga mengharapkan para petugas Sensus 2010 itu mengetahui betul waktu-waktu warga di rumahnya, terutama di daerah pedalaman, pulau-pulau terluar dan perbatasan.
"Karena biasanya siang hari masyarakat desa itu pergi ke ladang atau kebun, sorenya baru mereka di rumah. Demikian pula nelayan, petugas harus mengetahui jam berapa dia pulang dari melaut," terang Cornelis.
Untuk melakukan hal tersebut, tambah Cornelis, memang membutuhkan kesabaran, agar data-data yang diperoleh benar-benar valid. "Petugas sensus harus sabar jangan asal-asalan, karena apabila datanya keliru diancam dengan penjara sesuai undang-undang kependudukan," katanya.
Selain itu, Cornelis juga mengingatkan aparat pemerintahan desa/kelurahan termasuk RT untuk memberi pemahaman kepada warga, agar tidak ada penolakan terhadap petugas sensus yang mendatangi setiap rumah.
Cornelis mengharuskan semua penduduk terdata, termasuk di daerah-daerah yang sulit dijangkau. "Karena sensus ini berhubungan dengan perencanaan pembangunan kita ke depan," ujarnya.
Hal senada diutarakan Wakil Gubernur Kalbar, Drs Christiandy Sanjaya SE MM yang mendapat giliran di-sensus setelah Gubernur Cornelis kemarin. "Petugas harus menjelaskan sejelas-jelasnya kepada masyarakat, agar pertanyaan-pertanyaan yang diajukan bisa dijawab semuanya oleh masyarakat," kata Christiandy.
Menurut mantan Kepala Sekolah Immanuel Pontianak ini, Sensus ini sangat penting untuk mengetahui data-data yang berkaitan dengan pembangunan, di antaranya Indeks Pembangunan Manusia (IPM) atau Human Development Index (HDI), derajat kesehatan masyarakat, angka buta aksara, dan termasuk sisi perekonomian masyarakat.
Christiandy mengharapkan para petugas sensus melaksanakan tugasnya dengan penuh tanggungjawab, agar program pembangunan yang direncanakan pemerintah dapat berjalan sebagaimana yang diharapkan. "Atribut petugas seperti rompi, topi dan lainnya jangan sampai tidak dipakai, agar masyarakat bisa mengenali sehingga mereka mau didata," ingatnya.
Sementara itu, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kalbar, Iskandar Zulkarnaen mengungkapkan, selama ini diketahui jumlah penduduk Kalbar sekitar 4,3 juta jiwa. "Dengan sensus 2010 ini, data tersebut akan dibuktikan atau diperbaharui," katanya.
Iskandar sangat optimis pelaksanaan Sensus 2010 ini akan berjalan sukses 100 persen, asalkan tidak dihadang kendala alam, sehingga menyebabkan keterlambatan pendataan.
Dia mengungkapkan, untuk memperlancar program sepuluh tahunan ini, BPS menurunkan 12.500 petugas yang bekerja satu bulan penuh sejak 1 Mei kemarin. "Kami mengharapkan petugas-petugas sensus bekerja jujur. Jawaban dari penduduk hendaknya juga jujur agar datanya benar," kata Iskandar.
Bila di tengah perjalanan, masih ada masyarakat belum terdata, kata Iskandar, diharapkan segera melaporkan atau menghubungi kantor sensus di tingkat kecamatan atau kabupaten/kota sebelum 31 Mei mendatang. (*)
No Response to "Petugas Sensus Jangan Asal-asalan"
Leave A Reply