Sunday, 9 May 2010
Jangan Ada Lagi Diskriminasi dalam Pendidikan
PONTIANAK. Semua stakeholder yang berkecimpung di dunia pendidikan di Kalbar hendaknya betul-betul melaksanakan pembangunan pendidikan. Jangan ada lagi diskriminasi dalam pendidikan.
"Jangan ada lagi masyarakat yang tidak mendapatkan layanan pendidikan, jangan ada lagi yang termarginalkan, itu yang paling penting," kata Drs Cornelis MH, Guberur Kalbar ditemui usai Upacara memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) di halaman Kantor Gubernur Kalbar, kemarin (3/5).
Dalam uparacara Hardiknas yang ditunda satu hari dari seharusnya itu–karena 2 Mei bertepatan dengan hari libur–Cornelis menbacakan sambutan resmi Menteri Pendidikan Nasional, Mohammad Nuh.
Dikatakannya, dalam peringatan Hardiknas hendaknya menjadi moment untuk mengintrospreksi diri dalam menjalankan berbagai program pendidikan untuk menatap masa depan yang lebih baik.
"Menjamin pelayanan pendidikan secara non discriminative kepada semua anak usia sekolah Indonesia di manapun mereka tinggal. Sehingga semua cita-cita luhur saat digagasnya peringatan Hardiknas bisa terus terjaga," papar Cornelis.
Dia mengatakan, dunia pendidikan diharapkan menjadi motor penggerak untuk memfasiliasi pembangunan karakter. Sehingga anggota masyarakat mempunyai kesadaran kehidupan berbangsa dan bernegara yang harmonis dan demokratis dengan tetap memerhatikan sendi-sendi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) serta norma-norma di masyarakat yang telah menjadi kesepakatan bersama.
Pembangunan dan pendidikan karakter menjadi suatu keharusan, karena pendidikan tidak hanya menjadikan peserta didik cerdas, tapi juga mempunyai budi pekerti dan sopan santun. "Sehingga keberadaannya sebagai anggota masyarakat menjadi baik bagi dirinya maupun masyarakat pada umumnya," kata Cornelis.
Dalam upacara yang dihadiri PNS, Guru dan para pelajar tersebut, disampaikan juga tentang pernyataan Presiden SBY, yakni pembangunan watak (character building) amat penting.
Pemerintah ingin membangun manusia Indonesia yang berakhlak, berbudi pekerti dan berperilaku baik, memiliki peradaban yang unggul dan mulia.
Peradaban demikian dapat dicapai bila masyarakat juga baik (good society). Masyarakat idaman seperti ini dapat diwujudkan manakala manusia-manusia Indonesia merupakan manusia yang berakhlak dan berwatak baik, bermoral dan beretika baik serta bertutur dan berperilaku baik pula.
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Pendidikan Nasional (Disdiknas) Kalbar, Drs Akim MM mengatakan pendidikan karakter sangat penting dilakukan untuk pengembangan pendidikan.
"Untuk pengembangan karakter ini, tidak bisa dimulai dari tengah ke atas. Tetapi harus dimulai dari usia dini, untuk itu perlu upaya peningkatan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), khusus untuk pengembangan karakter," kata Akim. (*)
No Response to "Jangan Ada Lagi Diskriminasi dalam Pendidikan"
Leave A Reply