Saturday, 10 July 2010
Evaluasi Keberadaan Halte
PONTIANAK. Kondisi beberapa halte tampak kumuh, seringkali dimanfaatkan sebagai tempat untuk menempelkan kertas-kertas promosi, alat kampanye dan dijadikan tempat menggelar barang dagangan. Oleh karenanya, DPRD Kota Pontianak mendesak dilakukan evaluasi.
"Hal tersebut tentunya merusak pemandangan kota," kata Sugiri Aswat SH, Anggota Komisi B DPRD Kota Pontianak ditemui Equator di tempat kerjanya, Senin (21/6).
Selain merusak pemandangan, fungsi halte sebagai tempat pemberhentian penumpang kendaraan umum juga tidak efektif. "Kalau tidak berfungi hendaknya dibongkar saja, agar tidak merusak pemandangan dan membahayakan masyarakat," tegas Sugiri.
Menurut Sugiri, hanya beberapa daerah di Kota Pontianak yang halte-nya dimanfaatkan masyarakat. "Kalau tidak digunakan masyarakat tentunya pembangunan itu mubazir dan jelas-jelas merugikan keuangan negara," katanya.
Untuk mengetahui mana saja halte yang efektif digunakan dan tidak tersebut, kata Sugiri, tentunya instansi terkait perlu melakukan evaluasi terhadap keberdaannya. "Kita sudah sering menyuarakan hal ini tetapi belum mendapat tindak lanjut dari instansi terkait," katanya.
Sugiri juga sangat menyayangkan, instansi terkait seperti dinas perhubungan Kota Pontianak yang tidak memerhatikan atau merawat halte-halte yang telah dibangun.
"Kita juga minta dinas perhubungan juga memerhatikan ini, karena keberadaan halte ini juga penting bagi masyarakat, jangan hanya dibangun instansi lain tetapi tidak dirawat dengan baik," ujar Sugiri
Dia menekankan untuk merawat halte yang sudah dibangun, karena bila tidak dirawat tentunya masyarakat enggan memanfaatkannya. Hal ini tentunya pembangunannya menjadi mubazir atau menyia-nyiakan keuangan negara.
"Kita sangat mengharapkan dinas perhubungan dapat menempatkan staf-stafnya untuk merawat halte-halte di Kota Pontianak agar tetap terawat dan layak digunakan oleh masyarakat," saran Sugiri.
Dia menyampaikan hal ini, karena beberapa halte tidak diurus dengan baik seperti di depan RS St Antonius Pontianak. Halte tersebut sama sekali tidak terawat, merusak pemandangan kota, tetapi tidak ada upaya untuk merawatnya.
Selain itu, tentunya masih banyak lagi halte-halte yang tidak terawat atau terbengkalai begitu saja setelah dibangun menggunakan uang negara yang tidak sedikit. (*)
No Response to "Evaluasi Keberadaan Halte"
Leave A Reply