Wednesday, 7 July 2010
Listrik Byarpet, Counter Down Lampu Merah Rusak Terus
PONTIANAK. Karena listrik yang sering byarpet, alat penghitung mundur (Counter Down) Lampu Merah (traffic light) di Kota Pontianak banyak yang rusak. Pemerintah Kota (Pemkot) pun berupaya terus menerus memperbaikinya.
"Kalau listrik tidak byarpet lagi baru lampu merah tidak sering rusak," kata Ir H Uray Indra Mulya MM, Kepala Dinas Perhubungan dan Informatika Kota Pontianak ditemui DPRD Kota Pontianak, baru-baru ini
Counter Down Lampu Merah di beberapa persimpangan jalan Kota Pontianak, memang banyak yang tidak menyala karena rusak, seperti di persimpangan Jalan Suwignyo-RE Martadinata, Simpang Polda dan Tanjung Hulu.
Indra–sapaan Uray Indra Mulya–menjelaskan, Conter Down Lampu Merah termasuk Lampu Merah-nya banyak yang tidak berfungsi atau rusak itu karena aliran listrik tidak normal. "Hal seperti ini bukan hanya terjadi pada Lampu Merah, peralatan elektronik lainnya juga banyak demikian kalau listriknya tidak normal," katanya.
Menurut dia, kerusakan Counter Down Lampu Merah sangat sering terjadi. "Kita telah melakukan pemeliharaan secara rutin. Tetapi dalam waktu dekat ini kita akan memperbaikinya lagi karena tiba-tiba rusak lagi, padahal sebenarnya telah diperkirakan daya tahan dari alat tersebut masih lama," terang Indra.
Dia mengatakan, selain Counter Down Lampu Merah yang tidak menyala, listrik yang sering byarpet juga menyebabkan beberapa angka pada Counter Down yang masih menyala menjadi tidak jelas bentuknya. Selain itu, ditemukan pula Lampu Merah yang menyala bersamaan antara warna merah dan hijau, salah satu lampunya tidak menyala atau lainnya.
Indra tidak dapat memastikan kapan pengatur lalu lintas di persimpangan-persimpangan Kota Pontianak itu berjalan normal. "Selama listriknya belum normal, tentu akan terjadi kerusakan-kerusakan lagi," katanya.
Melihat kondisi listrik yang sering byarpet, Pemkot Pontianak mewacanakan untuk memanfaatkan listrik tenaga surya untuk Counter Down Lampu Merah. "Ujicobanya sudah kita lakukan di persimpangan Jalan 28 Oktober," ungkap Indra.
Tetapi, tambah Indra, memanfaatkan tenaga surya untuk Counter Down Lampu merah itu membutuhkan biaya yang sangat mahal. "Bahkan bisa lebih dari dua kali lipat ketimbang menggunakan listrik dari PLN," katanya tanpa merinci.
Tentunya penggunakan tersebut tidak ditambah dengan seringnya peralatan tersebut rusak, karena kalau dibandingkan biaya untuk memperbaikinya bakal lebih mahal lagi. "Kalau kondisinya terus begini (listrik byarpet, red) bisa saja digunakan tenaga surya walaupun agak mahal," proyeksi Indra. (*)
No Response to "Listrik Byarpet, Counter Down Lampu Merah Rusak Terus"
Leave A Reply