M O R D I A D I

PONTIANAK. Kondisi listrik di Kota Pontianak yang sering hidup-mati (byarpet) menyebabkan permintaan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar semakin tinggi. Peningkatannya mencapai 100 persen.

"Di SPBU permintaan solar kian meningkat," aku Ibn Chouldum, Area Sales Manajer PT Pertamina (Persero) Wilayah Kalbar ketika Rapat Kerja (Raker) dengan DPRD Kota Pontianak, baru-baru ini.

Dia menjelaskan, tingginya permintaan solar tersebut, salah satunya dikarenakan sering terjadinya pemadaman listrik. "Karena dengan pemadaman itu, masyarakat sering membeli solar untuk bahan bakar genset-nya," kata Chouldum.

Kondisi tersebut tentu saja menyulitkan, karena menurut Chouldum, masyarakat yang membeli solar untuk genset cenderung membawa jerigen ke SPBU. Padahal Pertamina melarang menggunakan jirigen di SPBU. "Kecuali pihak yang telah mendapat rekomendasi dari Pertamina," katanya.

Di samping karena listrik sering padam, meningkatnya permintaan terhadap solar juga dikarenakan ditariknya subsidi minyak tanah sebagai akibat program pengalihan (konversi) minyak tanah ke elpiji.

Chouldum menjelaskan, dengan ditariknya subsidi minyak tanah itu, tentunya harganya di tingkat nelayan akan mahal. Sehingga para nelayan tersebut memilih lebih banyak membeli solar untuk bahan bakar kapal motornya.

Sudah menjadi pengetahuan umum, kalau nelayan-nelayan di Kalbar cenderung mencampur solar dengan minyak tanah–dengan kadar tertentu–sebagai bahan bakar kapal motornya yang digunakan untuk menangkap ikan.

Karena harga minyak tanah mahal, nelayan tentunya tidak ingin lagi mencampur solar yang harganya lebih murah ketimbang harga minyak tanah sekarang.

Menurut Chouldum, memang terdapat larangan untuk mencampur solar dengan minyak tanah untuk mesin kapal motor, tetapi hal tersebut tetap saja dilakukan nelayan karena dinilai lebih ekonomis, tentunya sebelum harga minyak tanah menjadi mahal karena subsidinya ditarik pemerintah.

Oleh karenanya, tambah dia, pemberlakuan konversi minyak tanah ke elpiji ini dibarengi dengan antisipasi melonjaknya permintaan solar. "Kita terus berupaya untuk mengantisipasi peningkatan permintaan solar di masyarakat ini, terutama penyediaan solar untuk para nelayan," katanya. (*)