Saturday, 10 July 2010
Jangan Tunggu Masyarakat Anarkis
PONTIANAK. Listrik yang sering byarpet membuat semua orang marah. Tidak terkecuali legislator Kota Pontianak. Karena PT PLN tidak pernah menepati janjinya kepada masyarakat.
"Jangan sampai kesabaran masyarakat mencapai titik jenuh dan berujung pada tindakan anarkis kepada PLN," ingat Drs Herman Hofi M MBA MHum, Ketua Komisi B DPRD Kota Pontianak ditemui usai Rapat Kerja (Raker) dengan PT PLN Cabang Pontianak di ruang rapat paripurna, Selasa (29/6).
Menurut Herman, masyarakat sudah cukup bersabar dengan seringnya dilakukan pemadaman listrik. "PLN jangan menyalahartikan kesabaran masyarakat itu, sebagai bentuk kalau masyarakat memaklumi pelayanan yang buruk dari PLN," katanya.
Dia mengungkapkan, akibat listrik yang sering byarpet ini, masyarakat dirugikan dengan banyaknya peralatan elektronik yang rusak. "Belum lagi ditambah dengan banyaknya petugas PLN yang salah mencatat meteran, karena masyarakat tidak mengerti," kata Herman.
Menurut Herman, sudah tidak terhitung lagi janji-jani yang disampaikan PLN kepada masyarakat untuk tidak melakukan pemadaman. "PLN jangan lagi membohongi masyarakat dengan janji-janjinya untuk tidak melakukan pemadaman lagi," katanya.
Terpisah, Manager PT PLN Cabang Pontianak, Fauzi Abusman BE mengungkapkan, pemadaman listrik sejak Januari hingga Juni 2010 disebabkan tali layang-layang 200 kali, isolator retak 2 kali, tiang listrik ditabrak kendaraan 4 kali, kabel listrik tersentuh pohon 548 kali dan tersambar petir 49 kali. "Permasalahan ini tentunya diluar kemampuan kita. Hal ini juga tidak kita inginkan," katanya.
Dia mengatakan, akan terus berupaya agar tidak terjadi pemadaman terutama ketika bulan puasa mendatang. "Seperti pada Piala Dunia sekarang ini, sudah jarang terjadi pemadaman," ujar Fauzi. (*)
No Response to "Jangan Tunggu Masyarakat Anarkis"
Leave A Reply