Saturday, 10 July 2010
Rokok, Pintu Masuk Narkoba
PONTIANAK. Walikota Pontianak, H Sutarmidji SH MHum mengajak para pelajar untuk tidak merokok. Kalau pun sudah terlanjur, hendaknya segera dihentikan. Karena rokok merupakan pintu masuk untuk mengkonsumsi Narkotika dan Obat-obatan terlarang (Narkoba).
"Saya berharap kepada adik-adik pelajar dari sekarang jangan coba-coba memulai merokok. Kalau tidak merokok, jangan mulai merokok dan kalau yang sudah merokok cepat hentikan. Karena itu pintu masuk untuk mengkonsumsi obat-obatan yang mengandung zat adiktif," terang Sutarmidji ketika uparacara memperingati Hari Anti Narkoba Internasional (HANI) 2010 di depan Stadion Sultan Syarif Abddurahman (SSA), Minggu (27/6) pagi.
Uparacara peringatan HANI tersebut diikuti pelajar-pelajar seluruh Kota Pontianak. Kegiatan tersebut dirangkai dengan jalan sehat, start dari Stadion SSA menuju MT Haryono-A Yani-Sultan Abdurraham-Johan Idrus-M Sohor dan finish Stadion SSA.
Selain jalan sehat yang dilepas Walikota Sutarmidji ini, peringatan HANI tersebut juga menyediakan doorprize bagi para peserta jalan sehat yang beruntung. Di antaranya kulkas,televisi, sepda dan berbagai hadiah menarik lainnya.
Sutarmidji mengharapkan, dengan peringatan HANI tersebut setidaknya menunjukkan komitmen dan tekad untuk melawan peredaran Narkoba dalam bentuk apapun. Kerjasama masyarakat terutama pelajar juga sangat diharapkan untuk membasmi barang haram tersebut.
Ajakan tersebut terus digaungkan Sutarmidji, karena bahaya yang diakibatkan dari mengkonsumsi Narkoba tidak hanya merusak diri sendiri, tetapi juga keluarga, lingkungan, masa depan bangsa dan lainnya. "Kedepan saya berharap semua sekolah bisa mendeklarasikan sekolahnya sebagai sekolah yang siap memerangi Narkoba dalam bentuk apapun," harapnya.
Sutarmidji mengatakan, secara medis sudah dibuktikan siapa saja yang pernah terjebak memakai narkoba akan sangat sulit untuk direhabilitasi karena membutuhkan waktu yang cukup lama. Perlu diingat setelah direhabilitasi tidak dapat pulih seperti semula ketika sebelum mengkonsumsi barang haram tersebut.
Dia mengatakan, hingga kini belum ditemukan satupun formula atau metode yang bisa menyembuhkan seratus persen orang-orang yang sudah merasa ketergantungan dengan Narkoba.
Sutarmidji mengatakan, dari data Badan Narkotika Nasional (BNN), pengguna Narkoba di Indonesia sudah mencapai sekitar 3,3 juta jiwa. "Bahkan ada yang menyatakan 4,2 juta jiwa. Artinya sudah dua persen dari jumlah penduduk Indonesia itu merupakan pengguna aktif dari Narkoba dalam bentuk apapun," ucapnya prihatin.
Melihat semakin maraknya ditemukan jumlah pengguna Narkoba di Indonesia tersebut, Sutarmidji tidak ingin Kota Pontianak menjadi salah satu pusat peredaran Narkoba. "Kita harus terus berupaya menghindari agar Pontianak tidak menjadi salah pusat peredaran Narkotika maupun sejenisnya," tegasnya.
Sementara itu, tahun ini akan diresmikan Pusat Rehabilitasi Narkoba di Kota Pontianak yang bisa menampung sekitar 50 orang penderita yang ingin sembuh. "Mudah-mudahan ini bisa menjadi salah satu wujud dan tekad dari Pemerintah Kota Pontianak beserta jajaran aparat keamanan untuk bersama-sama memerangi Narkoba di Kota Pontianak ini," katanya.
Di tempat yang sama, Ketua Badan Narkotika Kota (BNK) Pontianak, Paryadi menuturkan, pihaknya akan terus berupaya mengurangi penggunaan atau penyalahgunaan Narkoba di Kota Pontianak. "Mudah-mudahan dengan penyadaran dan melibatkan masyarakat secara bersama-sama dapat memerangi peredaran Narkoba. Ini salah satu langkah kita untuk bisa perlahan-lahan mengurangi penyalahgunaan narkoba," paparnya.
Dia menilai, upaya yang paling penting yang harus dilakukan, bagaimana menjaga masyarakat, baik itu pemuda, pelajar dan remaja yang belum sama sekali tersentuh dengan penyalahgunaan Narkoba.
"Bagi yang sudah terkena, kita urus juga dengan rehabilitasi. Tapi yang paling penting bagaimana jumlah yang besar itu (yang belum kecanduan) bisa kita selamatkan dengan memberikan informasi yang utuh kepada mereka tentang Narkoba maupun upaya bagaimana mengantisipasi agar mereka terhindar dari penyalahgunaannya," kata Paryadi. (*)
No Response to "Rokok, Pintu Masuk Narkoba"
Leave A Reply