M O R D I A D I

PONTIANAK. Wacana pembangunan pelabuhan internasional di Kalbar telah lama digaungkan. Beberapa tempat telah menjadi lokasi alternatif. Tetapi kemungkinan besar akan dibangun di Mempawah.

"Karena biaya pembangunannya lebih murah, ketimbang lokasi-lokasi lainnya," kata DL Denny, Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi, Informasi dan Telekomunikasi Kalbar ditemui di Balai Petitih Kantor Gubernur Kalbar, belum lama ini.

Rencana lokasi pelabuhan internasional yang dimaksudkan Denny, tersebut terletak di bagian pesisir yang berseberangan dengan Pulau Temajo, Kabupaten Pontianak.

Tetapi, menurut Denny, hingga kini belum dilakukan survei lapangan di lokasi yang akan dijadikan Pelabuhan Internasional itu. "Surveinya akan dilakukan dalam waktu dekat ini," katanya.

Sebelumnya, beberapa lokasi telah diwacanakan akan dijadikan pelabuhan internasional, di antaranya Pulau Temajo, Tanjung Gundul, Teluk Melano dan lainnya.

Tetapi daerah-daerah yang diwacanakan tersebut sangat sulit direalisasikan, karena terkendala beberapa hal. Di antaranya mengenai mahalnya biaya pembangunan akses ke wilayah tersebut.

Di Pulau Temajo misalnya, bila dibangun menjadi Pelabuhan Internasional, maka diharuskan membangun jembatan untuk mengaksesnya. Menurut Denny, hal itu tentunya membutuhkan biaya yang tidak sedikit lagi.

Demikian pula bila dibangun di Tanjung Gundul. Karena di lokasi tersebut, kedalaman airnya tidak memadai untuk dijadikan pelabuhan internasional. Sehingga membutuhkan pengerukan lagi. Sedangkan untuk pengerukan tersebut membutuhkan mesin yang harganya cukup mahal.

Mengenai ketidaklayakan Temajo dan Tanjung Gundur untuk dijadikan pelabuhan internasional, pernah diungkapkan Komisi V DPR-RI ketika kunjungan kerjanya ke Kalbar beberapa waktu lalu.

Anggota Komisi V DPR-RI asal Kalbar, Lazarus SSos mengatakan, kalaupun di Tamajo atau Tanjung Gundul dipaksakan untuk tetap dibangun pelabuhan internasional, tentunya akan banyak menghabiskan anggaran.

Menurut Lazarus, dengan kondisi kedua lokasi yang diusulkan menjadi pelabuhan internasional tersebut, pemerintah perlu mencari lokasi baru. "Harus segera (mencarinya, red), karena Kalbar masih harus bersaing dengan Kalsel, Kaltim dan Kalteng untuk mengusulkan pembangunan pelabuhan pada rencana tatanan pelabuhan nasional," terangnya.

Di samping untuk bersaing dalam mengusulkan pelabuhan internasional, kata Lazarus, pembangunan pelabuhan internasional tersebut sangat penting bagi Kalbar, karena kondisi pelabuhan sekarang sudah overload. "Tidak bisa diandalkan untuk jangka panjang," ujarnya.

Terkait realisasi pelabuhan internasional ini, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalbar telah berkali-kali mengusulkannya ke pemerintah pusat.

Wakil Gubernur Kalbar Drs Christiandy Sanjaya SE MM seringkali menitipkan permasalahan tersebut kepada pejabat-pejabat pusat yang berkunjung ke Kalbar. "Karena pelabuhan internasional ini sangat penting agar kesejahteraan masyarakat Kalbar bisa meningkat," katanya. (*)