Saturday, 10 July 2010
Sekolah Negeri Paling Diminati
PONTIANAK. Kesan sekolah negeri lebih baik dari swasta ternyata masih melekat di benak para orangtua calon siswa di Pontianak. Hal ini tampak di awal Penerimaan Siswa Baru (PSB) Kamis (1/7) kemarin, sekolah negeri padat pendaftar.
"Bila anak saya tidak diterima di sekolah negeri, terpaksa saya daftarkan ke sekolah swasta," kata Akhiang, Teknisi Matahari Mall Pontianak ditemui di sela antrean orangtua calon siswa di SMP Negeri 1 Pontianak, kemarin.
Untuk mendaftarkan anaknya di SMP Negeri 1 Pontianak, Akhiang terpaksa meminta izin tidak masuk kerja. "Saya sengaja mendaftarkan anak di hari pertama (kemarin, red), sehingga tanggal dua atau tiga Juli, saya bisa langsung melihat jurnal, apakah anak saya berada di posisi aman atau tidak," terangnya.
PSB Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) sederajat di Pontianak memang dibuka serempat Kamis (1/7).
Sejak 08.00 Panitia PSB bekerja keras menerima orangtua calon siswa yang berbondong-bondong seraya membawa stopmap berisi kelangkapan atau persyaratan pendaftaran.
Seperti terlihat di SMP Negeri 1 Pontianak, tampak para orangtua calon siswa sibuk mengambil formolir pendaftaran yang disediakan Panitia PSB. Di antrean para orangtua calon siswa itu tampak pula Akhiang yang juga melakukan hal serupa.
Akhiang mengaku sengaja memprioritaskan anaknya untuk masuk ke sekolah negeri. Karena terdapat beberapa alasan yang membuatnya menilai sekolah negeri lebih baik bagi anaknya dan tentu saja dirinya.
Di antara alasan yang dikemukan warga Abdurrahman Saleh ini, biaya di sekolah negeri lebih terjangkau dan kualitas lebih baik. Di samping pertimbangan jarak tempuh dan lainnya.
"Kalau saya berangkat ke tempat kerja, bisa sekalian mengantar anak ke sekolah, demikian pula kalau istirahat siang, dan dapat pula dijemput, karena jarak sekolah tidak terlalu jauh dengan tempat kerja saya," kata Akhiang.
Dia sangat berharap anaknya bisa diterima di SMP Negeri 1 Pontianak karena kalau tidak tentunya dengan berat hati dia akan mendaftarkan anaknya di sekolah swasta.
"Mudah-mudahan anak saya bisa lulus di SMP Negeri 1. Bukannya tidak mau ke sekolah swasta, biaya di sekolah swasta lebih mahal dibanding negeri. Uang masuk saja bisa mencapai sekitar Rp 3 juta," kata Akhiang.
Melihat Nilai Ebtanas Murni (NEM) anaknya mencapai 25,00 Akhiang optimis anaknya bisa diterima di Sekolah Standar Nasional (SSN) tersebut.
Sementara itu, Wakil Kepala SMP Negeri 1 Pontianak, Sukirno SPd mengatakan, sistem zoning lima sekolah dasar untuk masuk ke SMP Negeri 1 Pontianak masih diberlakukan, terdiri atas SD Negeri 3, SD Negeri 5, SD Negeri 7, SD Negeri 14 dan SD Negeri 52 Pontianak.
Sukirno menjelaskan, hasil rapat Kepala Sekolah dengan Dinas Pendidikan Kota Pontianak pada 24 Juni lalu, untuk masuk di SMP Negeri 1 Pontianak yang merupakan SSN didasarkan pada NEM.
"Kepala sekolah tetap mengusulkan seleksi NEM karena harus disesuaikan dengan daya tampung SMPN 1 Pontianak sebanyak 128 orang yang dibagi lima kelas, per kelasnya diisi 32 hingga 35 siswa," terang Sukirno.
Dia menjelaskan, jatah 128 siswa itu melalui jalur lima zoning yang telah ditetapkan. Sedangkan jalur rayon umum kebagian jatah 160 siswa. "Rayon umum ini menerima pendaftar dari sekolah-sekolah di luar zoning. Ini juga menggunakan seleksi NEM," kata Sukirno.
Dibukanya jalur rayon umum ini, jelas dia, untuk mengimbangi SSN yang telah memasuki tahun ketiga. Apabila kuota zoning dan rayon umum sudah terpenuhi, jelas Sukirno, sedangkan dalam jurnal ada NEM yang terendah, maka yang mendaftar SMP Negeri 1 Pontianak akan didistribukan ke SMP Negeri 23, kuotanya 160 siswa.
"Pendaftar yang diterima hanya 101 siswa, karena terdapat distribusi dari SD Negeri 06 di Jalan S. Parman dan SD Negeri 7 di Jalan Trunojoyo 59 siswa," ungkap Sukirno.
Dia mengatakan, sementara waktu siswa SMP Negeri 23 Pontianak ini menjalani aktivitas belajar mengajar di SMP Negeri 1 Pontianak, sejak pukul 13.00 hingga 17.00.
Kalau hasil seleksi SMP Negeri 23 Pontianak masih tidak dapat menampung siswa baru, kata Sukirno, akan distribusikan ke SMP Negeri 24 diJalan Nurali atau eks SDN 01 Pontianak, kuotanya 104 siswa.
Sukirno mengatakan, pada 5 Juli mendatang, Kepala SMP Negeri 1, SMP Negeri 23 dan SMP Negeri 24 Pontianak akan bermusyawarah terlebih dengan kepala sekolah lima SD zoning.
"Untuk menanyakan, apakah para orangtua yang mendaftarkan anaknya ini menyetujui atau tidak apabila dialokasikan ke dua SMP tersebut (SMP Negeri 23 dan SMP Negeri 24, red)," pungkas Sukirno. (*)
No Response to "Sekolah Negeri Paling Diminati"
Leave A Reply