Saturday, 10 July 2010
Pontianak Kembangkan Pos-PAUD
Posted on 09:06 by Mordiadi
PONTIANAK. Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak sangat berkomitmen mengembangkan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Bahkan sampai memanfaatkan Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) atau disebut Pos-PAUD. Terdapat 29 Posyandu yang berfungsi sebagai sarana pendidikan pra sekolah tersebut.
“Ini salah satu wujud keseriusan Pemkot Pontianak untuk mengembangkan PAUD,” kata Paryadi SHut, Wakil Walikota Pontianak pada Peresmian PAUD Alihsan di Masjid Raudhatul Jannah Komplek Pemda III, Sabtu (10/7).
Sampai memanfaatkan Posyandu sebagai sarana PAUD itu, terang Paryadi, karena memberikan pendidikan kepada anak usia dini sangat penting bagi perkembangan anak. “Karena PAUD ini sebagai pengetahuan awal bagi anak melalui bermain, bercerita dan pengenalan-pengenalan lainnya,” katanya.
Dia mengharapkan melalui PAUD ini, anak dapat lebih siap masuk ke jenjang pendidikan berikutnya, seperti Taman Kanak-kanak (TK) ataupun Sekolah Dasar (SD).
Paryadi menjelaskan, PAUD merupakan jenjang pendidikan sebelum pendidikan dasar. “Ini suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak lahir hingga usia enam tahun,” terangnya.
Pembinaan tersebut, tambah dia, dilakukan dengan memberikan rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani serta rohani anak. “Agar anak siap memasuki pendidikan lebih lanjut yang diselenggarakan pada jalur formal, non-formal dan informal,” papar Paryadi.
Diakuinya, pembangunan PAUD terkendala persoalan pendanaan. Namun, Pemkot Pontianak tetap berupaya semaksimal mungkin untuk memberikan perhatian terhadap persoalan pendidikan ini.
Di samping mengembangkan PAUD untuk, Pemkot juga akan memberikan beasiswa pendidikan, penyediaan sarana dan prasarana untuk siswa. “Anak-anak yang tidak mampu kita berikan beasiswa baik berupa uang maupun pakaian,” ujar Paryadi.
Oleh karenanya, dia sangat mengharapkan, anak-anak yang telah memasuki usia sekolah jangan sampai tidak sekolah. “Mudah-mudahan Kota Pontianak juga masuk dalam program beasiswa dari Kementerian Pendidikan Nasional untuk menambah beasiswa bagi anak-anak tidak mampu yang tidak ter-cover oleh daerah,” harapnya.
Selain beasiswa, tambah dia, Pemkot juga menyiapkan asuransi kesehatan bagi siswa SD, SMP dan SMA. “Seandainya siswa terkena musibah sakit dan tidak memiliki biaya untuk berobat, akan dibiayai dengan asurnasi itu,” katanya.
Di tempat yang sama, Direktur Jenderal (Dirjen) Pendidikan Non Formal dan Informal Kementerian Pendidikan Nasional RI, Hamid Muhammad mengungkapkan, angka partisipasi PAUD di seluruh Indonesia baru mencapai 53 persen. “Artinya kita masih punya tugas yang cukup berat karena harus mengupayakan 47 persen lagi,” ungkapnya.
Dia mengungkapkan, populasi PAUD di seluruh Indonesia sekitar 28,8 juta atau hampir 29 juta. Sedangkan yang masuk sekarang ini baru sekitar 15,5 juta. “Nah, ini tantangan karena kita punya komitmen internasional dimana tahun 2015 itu harus minimal 75 persen,” kata Hamid.
Tetapi, melihat sosialisasi PAUD di kalangan masyarakat, Hamid merasa optimis komitmen internasional tersebut akan tercapai. “Semua lapisan masyarakat, sekarang sudah mulai mengenal PAUD,” ujarnya.
Dia menjelaskan, PAUD merupakan istilah umum, karena adanya yang formal dan non formal. Bila yang formal disebut TK. “Jadi, TK itu sebenarnya bagian dari PAUD, tetapi bentuknya formal,” terang Hamid.
Sedangkan yang non formal, tambah dia, seperti yang dikenal saat ini seperti kelompok bermain, taman penitipan anak atau Pos-PAUD yang memadukan PAUD dengan Posyandu dan juga Bina Keluarga Balita (BKB) yang juga sama-sama menangani masalah PAUD.
“Pemerintah pusat memberikan berbagai bantuan kepada PAUD seluruh Indonesia baik untuk TK, kelompok bermain, TPA maupun satuan PAUD sejenisnya,” kata Hamid tanpa merinci. (*)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No Response to "Pontianak Kembangkan Pos-PAUD"
Leave A Reply